1000 Warga Muhammadiyah Trenggalek Bakal Deklarasi Tolak Keputusan PP Muhammadiyah Soal Terima Jatah Tambang
Sejumlah 1000 warga Muhammadiyah Trenggalek bakal deklarasi tolak keputusan PP Muhammadiyah soal terima jatah tambang. Aksi deklarasi itu akan dilakukan di Lapangan Pusat Dakwah Karangsoko, pukul 11.00 WIB, pada Minggu (04/08/2024).Hal itu disampaikan oleh Arifin, Ketua Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Trenggalek. Ia mengatakan, tujuan deklarasi ini untuk menekan PP Muhammadiyah supaya mencabut keputusan penerimaan jatah tambang dari pemerintah."Apa yang sudah diputuskan Muhammadiyah itu menciderai perjuangan kawan-kawan yang berusaha mempertahankan ruang hidup, termasuk kami yang di Trenggalek. Jadi, sangat bertolak belakang antara semangat melestarikan alam, semangat menyelamatkan semesta, yang selama ini digaungkan oleh Muhammadiyah sendiri," ungkap Arifin saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.Arifin menyebutkan, 1000 warga Angkatan Muda Muhammadiyah Trenggalek terdiri dari Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah. Mulai dari Pemuda Muhammadiyah, Tapak Suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Hizbul Wathan."Selain itu, nanti kami berharap elemen warga persyarikatan dan Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah Trenggalek juga ikut terlibat dalam aksi deklarasi ini," ujar Arifin.[caption id="attachment_75419" align=aligncenter width=1024] Poster Deklarasi Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Trenggalek Tolak Keputusan PP Muhammadiyah Terima Izin Tambang/Foto: Dok. Muhammadiyah Trenggalek[/caption]Arifin menjelaskan, Pemuda Muhammadiyah Trenggalek, merupakan bagian dari Aliansi Rakyat Trenggalek, yang sudah dan terus berjuang melindungi alam dari ancaman kerusakan oleh rencana eksploitasi tambang emas."Bahkan tambang emas di Trenggalek ini kalau jalan itu akan menjadi tambang emas terbesar di pulau Jawa. Itu sangat mengancam ruang hidup kami, masyarakat Trenggalek," ucap Arifin.Sementara itu, PP Muhammadiyah yang merupakan induk organisasi Muhammadiyah Trenggalek justru menerima tawaran izin pertambangan dari pemerintah. Hal itulah yang menciderai perjuangan warga yang berusaha mempertahankan ruang hidup di Indonesia, termasuk Trenggalek."Untuk itu, Pemuda Muhammadiyah bersama elemen yang lain angkatan muda Muhammadiyah merasa perlu untuk menyatakan sikap, bersuara, agar didengar oleh pusat bahwa kami yang di Trenggalek ini menolak keputusan Muhammadiyah yang menerima izin pertambangan dari pemerintah," terang Arifin."Jadi itulah alasan kenapa kami merencanakan kegiatan deklarasi penolakan keputusan PP Muhammadiyah yang menerima izin usaha pertambangan," tandasnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *