Wisatawan Tewas Digulingkan Banana Boat, Disparbud Trenggalek Kumpulkan Pengelola
Wisatawan Trenggalek tewas pasca digulingkan banana boat. Peristiwa tersebut disinyalir karena wisatawan yang tewas memiliki riwayat penyakit bawaan, Selasa (09/07/2024).Menindaklanjuti insiden tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek mengumpulkan pengelola wisata. Khususnya, yang mengampu banana boat tersebut.“Sudah dilakukan kemarin, intinya kami menekankan destinasi pariwisata aman dan nyaman sehingga seluruh komponen yang berada di destinasi harus mengamankan dan menyamankan wisawatan,” ungkap Kepala Disparbud Trenggalek, Sunyoto.Sunyoto menekankan pada berada di destinasi wisata memiliki lifeguard serta SOP untuk disempurnakan yang memiliki kepekaan.“Mereka memperlakukan wisatawan dengan optimal termasuk screening pribadi wisatawan untuk memilih wahana yang sesuai,” tegasnya.Lebih lanjut, untuk wahana wisata banana boat yang sebelumnya dihentikan, pasca rapat tersebut, bisa dijalankan. Hal itu ditegaskan oleh Sunyoto.“Bisa beroperasi kembali,” tandasnya melalui sambungan telepon sejumlah awak media.Sekedar menambahkan informasi, pemberhentian banana boat bukan tanpa sebab. Sebelumnya, ada insiden wisatawan tewas karena digulingkan saat naik banana boat Senin (01/07/2024) Pukul 14.30 WIB.Menyikapi kejadian tersebut, Disparbud Trenggalek mengimbau wahana banana boat untuk tidak beroperasi sementara waktu."Sementara kami meminta untuk diberhentikan [banana boat]," kata Sunyoto.Sunyoto mengatakan, Disparbud Trenggalek akan memberikan arahan dan pembekalan lebih lanjut pada pemilik wahana banana boat."Kami harus briefing lagi utamanya terkait dengan screening bagi calon penumpang yang akan masuk ke air. Jadi bisa betul-betul dilihat punya potensi untuk nanti kira-kira celaka atau tidak," tegasnya.Adapun wahana banana boat tersebut baru boleh beroperasi setelah mendapatkan arahan dan pembekalan dari Disparbud Trenggalek."Kami sudah meminta untuk tidak beroperasi terlebih dahulu paling tidak sampai setelah mendapatkan arahan lebih lanjut," tuturnya.Kendati demikian, dirinya mengungkapkan bahwa sebenarnya operasional wahana banana boat telah sesuai SOP yang ada."Sudah dilaksanakan semua SOP-nya, hanya saja itu ada salah satu orang yang ternyata memiliki riwayat stroke. Artinya ketika terjadi sesuatu insiden yang mestinya tidak membahayakan, akhirnya bisa menjadi membahayakan" terangnya.Sunyoto juga menjelaskan bahwa di Pantai Pasir Putih juga telah memiliki fasilitas kesehatan yang memadai."Kalau ada kecelakaan semacam itu, kami langsung kontak dengan Puskesmas terdekat, karena memang dengan kerjasama semacam itu. Selain itu memang ada petugas kesehatan yang berada di lantai" ujarnya.Di sisi lain, dirinya menerangkan bahwa pihak keluarga korban telah merasa legowo atas peristiwa tersebut."Saat ini korban sudah dibawa ke Blitar dan alhamdulillah semua keluarga juga menerima keadaan itu" imbuhnya.Sementara itu, dirinya juga tengah mengupayakan supaya pihak keluarga bisa mendapatkan kompensasi atas terjadinya peristiwa duka ini."Tentunya kami akan terus mengupayakan untuk jasa raharjanya bisa segera diberikan," ujarnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow