KBRT - Wisata edukasi mangrove di Pesisir Pantai Cengkrong Kecamatan Watulimo, Trenggalek mulai bangkit. Sempat sepi total bahkan banyak fasilitas yang rusak di kala pandemi Covid-19 saat ini Wisata Mangrove sudah mulai dikunjungi pengunjung serta perbaikan fasilitas yang terus dilakukan.
Wisata Edukasi Mangrove ini mulai dibangun sejak tahun 2012 dan dibuka untuk umum pada tahun 2013. Wisata yang dahulu tak pernah sepi ini harus rehat ketika Pandemi Covid-19 datang.
“Sekarang ini mulai rame lagi semenjak covid kemarin, lambat laun pengunjung mulai berkunjung lagi rata-rata weekend itu ada sekitar 300 sampai dengan 500 pengunjung,” ujar Imam Wakil Ketua Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) “Kejung Samudra” Desa Karanggandu
Saat ini Wisata Edukasi Mangrove ini dikelola oleh Pokmaswas Kejung Samudra Desa Karanggandu. Wisata edukasi ini menyediakan berbagai fasilitas-fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung seperti Jembatan kayu yang membentang di tengah-tengah tanaman mangrove yang tentunya menarik untuk disusuri, spot-spot foto estetik, serta tersedia wahana perahu untuk menikmati mangrove dari air.
Selain spot-spot fasilitas yang menarik, Wisata edukasi mangrove juga menyediakan edukasi tentang mangrove serta pengenalan biota-biota yang ada di sekitar tanaman mangrove
“Saat ini kita utamakan untuk edukasi dari dini, seperti kepada anak anak dan pengunjung apa sih manfaat mangrove itu,” ujarnya.
Perlu diketahui tanaman mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Akar-akar mangrove yang kuat berfungsi sebagai pelindung alami dari abrasi dan intrusi air laut, sehingga melindungi garis pantai dan mencegah kerusakan pada daratan, serta masih banyak manfaat lainnya.
Untuk harga tiket masuk masuk ini di Wisata Edukasi Mangrove dibanderol dengan harga Rp 6.000 per orang, untuk parkir sendiri Sepeda motor Rp 2.000, Mobil Rp 5.000, Elf Rp 10.000.
Kabar Trenggalek - Wisata
Editor:Zamz