Kabar Trenggalek - Kasus demam berdarah mulai ditemukan di Bumi Menak Sopal Trenggalek. Hingga pertengahan Januari 2022, ditemukan 21 kasus demam berdarah, Senin (24/01/2022).Peningkatan intensitas hujan juga patut diwaspadai, karena risiko digigit nyamuk Aedes Aegypti juga semakin tinggi.Apalagi dari data yang dirilis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, tercatatat ada empat kecamatan yang menjadi endemik demam berdarah dengue (DBD).
Baca juga:Kasus Demam Berdarah di Trenggalek Terus Bertambah Sejak Awal Tahun 2022Saeroni, Kepala Dinkes PPKB Trenggalek, mengatakan bawah empat kecamatan di Trenggalek yang menjadi endemik demam berdarah adalah:
- Kecamatan Trenggalek
- Kecamatan Durenan
- Kecamatan Gandusari
- Kecamatan Pogalan
Keempat kecamatan itu dikategorikan sebagai wilayah endemik karena beberapa sering ditemukan kasus DBD, terlebih ketika datang musim penghujan.“Diartikan sebagai endemik, itu karena tiap tahunnya terdapat kasus DBD,” jelas Saeroni.Dalam temuan kasus DBD sementara ini, lanjut Saeroni, berdasarkan data Dinkes PPKB, total ada 21 kasus DBD.
Baca juga:Beredar Berita Warga Trenggalek Kontak Erat Kasus Omicron, Ini Penjelasan BupatiTemuan kasus DBD itu tersebar di:
- Desa Karanganyar, 3 orang.
- Desa Suruh, 1 orang.
- Desa Pule, 1 orang.
- Desa Baruharjo, 1 orang.
- Desa Karangan, 1 orang.
- Desa Gandusari, 2 orang.
- Pucanganak, 4 orang.
- Desa Munjungan, 3 orang.
- Desa Tugu, 5 orang.
Saeroni mengaku, beberapa temuan kasus DBD itu sudah ditangani oleh Dinkes PPKB. Salah satunya dengan penyelidikan epidemiologi ke lapangan.Saeroni menjelaskan, apabila dalam penyelidikan itu menemukan penderita yang panas, maka upaya selanjutnya yaitu melakukan fogging dalam radius 100 meter.“Sudah ada beberapa titik yang sudah kami fogging, yaitu di Tugu, Munjungan, dan Pogalan”, ucap Saeroni.