KBRT - Bencana banjir yang terjadi dalam kurun waktu lama dengan debit air tinggi berdampak langsung terhadap kehidupan sehari-hari. Dampak yang terjadi kebanyakan merugikan karena tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, juga menimbulkan kerugian lainnya karena membawa air yang kotor disertai dengan material lainnya.
Banjir terjadi karena curah hujan tinggi dan debit air yang tidak mampu diserap maksimal oleh tanah mengakibatkan bencana banjir dan kerusakan pada infrastruktur. Trenggalek sendiri sudah menjadi langganan banjir yang tidak kunjung bisa diselesaikan dengan baik.
Meskipun pemerintah daerah sudah berupaya menangani banjir, perlu adanya upaya tambahan lainnya yang dapat mencegah banjir terjadi.
Dilansir dari buku Mitigasi Bencana Banjir karya Nurul Azizah dan Etin Kurniatin, berikut dampak bencana banjir.
Daftar Isi [Show]
Menghentikan Aktivitas Warga
Banjir yang sering terjadi pada dataran rendah biasanya mencapai kedalaman lebih dari 1 meter. Air dengan kedalaman tersebut dapat menggenangi bahkan menenggelamkan rumah warga.
Hal itu menyebabkan aktivitas warga sehari-hari terhenti. Jalanan yang ikut tenggelam mengganggu akses transportasi, sehingga transportasi dengan kendaraan darat menjadi mustahil dilakukan.
Selain itu, pakaian, peralatan memasak, dan peralatan mandi yang hanyut terbawa banjir menimbulkan kerugian bagi warga. Oleh karena itu, beberapa tempat pengungsian membutuhkan benda-benda yang dipakai sehari-hari, seperti pakaian ganti, dan peralatan untuk membersihkan diri.
Menimbulkan Kerugian Ekonomi
Para korban banjir banyak kehilangan aset mereka seperti televisi, kulkas, dan perabotan elektronik lain. Benda-benda tersebut akan rusak jika terendam air. Selain itu, aktivitas warga untuk bekerja pun ikut terganggu.
Akhirnya, mereka banyak mengalami kerugian dalam hal ekonomi. Kerugian dalam hal ekonomi membuat masyarakat di wilayah yang sering terkena banjir maupun wilayah sekitarnya akan susah berkembang dan produktif.
Terhambatnya peningkatan kesejahteraan yang diakibatkan oleh banjir harus segera ditangani. Agar tidak menyebabkan meningkatnya jumlah kemiskinan warga yang menjadi korban bencana maupun warga yang tinggal di sekitar daerah bencana. Belum lagi mereka harus mengeluarkan banyak biaya. Biaya perbaikan rumah, kesehatan, dan lain-lain bagi dampak negatif yang disebabkan banjir.
Kesulitan Air Bersih
Air bersih akan sulit didapatkan jika banjir terjadi di hampir seluruh wilayah. Wilayah yang tergenang air kotor akan menyebabkan warga sulit mendapatkan air bersih untuk keperluan mandi dan mencuci.
Akibatnya, warga menjadi jarang mandi, menggunakan peralatan atau pakaian yang kotor dan tidak dicuci, serta buang air menggunakan air banjir yang sudah tercemar.
Menimbulkan Wabah Penyakit
Banjir biasanya berasal dari air yang kotor. Kondisi air yang kotor ini menyebabkan beberapa warga mudah terkena penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa banjir dapat meningkatkan transmisi penyakit menular.
Ada dua cara penyebaran penyakit menular, yaitu melalui air dan vektor. Ada banyak contoh penyakit menular melalui vektor, yaitu seperti malaria, demam berdarah, demam kuning, dan demam west nile menyebar melalui vektor. Vektor yang menularkan penyakit saat banjir adalah kecoa, nyamuk, atau tikus.
Selain itu ada contoh penyakit yang disebabkan oleh aliran air, seperti diare dan leptospirosis. Diare merupakan penyakit yang umum dialami oleh masyarakat saat terjadi bencana banjir. Kontaminasi bakteri yang terbawa oleh banjir pada makanan menjadi salah satu penyebab terjadinya diare.
Leptospirosis merupakan contoh penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Leptospira yang dibawa oleh hewan, yaitu tikus. Biasanya, bakteri tersebut memasuki tubuh melalui kulit yang bersentuhan dengan air kotor. Gangguan kesehatan ini dapat menyebabkan meningitis bahkan meninggal dunia.
Mengakibatkan Korban Jiwa
Banjir yang datang begitu derasnya dapat menghanyutkan dan menenggelamkan warga. Warga yang hanyut dapat meninggal dunia. Dampak ini menyebabkan anggota keluarga yang ditinggalkan maupun yang turut menjadi korban banjir mendapatkan efek psikologi yang tidak baik.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz