Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Warga Jatiprahu Bangun Parit Gotong Royong, Atasi Genangan Air Saat Hujan

  • 11 Jun 2025 14:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Setelah bertahun-tahun harus menghadapi genangan air yang selalu muncul setiap kali hujan turun, warga RT 7 RW 30 Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan, kini bisa bernapas lega. 

    Genangan yang biasa mengotori jalan dan pelataran rumah mereka mulai teratasi berkat pembangunan parit yang selama ini mereka dambakan.

    Sudah hampir dua pekan, sejumlah pria warga RT 30 bekerja bergotong royong membangun parit setiap hari. Mereka bekerja sejak pagi hingga matahari berada tepat di atas kepala. Beberapa mengenakan caping atau topi, namun sebagian lainnya bahkan bertelanjang dada. Saat istirahat, mereka duduk berbincang sambil menikmati kopi dan camilan yang disediakan warga sebelum kembali bekerja di sore hari.

    “Pembangunan parit buat masyarakat senang, lingkungan tidak lagi kotor setelah hujan,” ujar Poniran (71), Ketua RT setempat yang juga turut bekerja di lokasi pembangunan.

    Sambil menancapkan solet (alat gali tanah), Poniran menjelaskan bahwa pembangunan parit sepanjang 300 meter itu akhirnya dapat direalisasikan setelah sekian lama diusulkan.

    Pemerintah Desa Jatiprahu yang membiayai proyek ini, memutuskan untuk memberdayakan warga setempat sebagai tenaga kerja agar biaya lebih hemat.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Sebelumnya, sebagian dari parit tersebut sempat dibangun oleh kontraktor. Namun karena dinilai menghabiskan anggaran lebih besar, Poniran mengusulkan agar pekerjaan sisanya dilanjutkan secara swakelola oleh warga.

    “Ya cukup murah kalau ditenagai sendiri, kulinya dapat 90 ribu satu hari, kalau tukangnya dapat 110 ribu,” terangnya.

    Saat ditemui, proses pembangunan masih dalam tahap penggalian. Parit itu nantinya akan bermuara ke sungai terdekat. Masih ada puluhan meter yang belum tergarap, termasuk proses pengecoran yang direncanakan setelah penggalian rampung.

    Meski belum selesai, warga menyambut pembangunan ini dengan suka cita. Setiap hari, makanan dan minuman ringan selalu tersedia di lokasi, sebagai bentuk syukur dan solidaritas antarwarga.

    “Walaupun penghasilan warga di sini kecil, saya jamin warga di sini tidak akan ada yang kelaparan,” tandas Poniran.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Zamz