Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Universitas Airlangga Surabaya Kerja Sama dengan Kabupaten Trenggalek Kembangkan Wisata Dilem Wilis

Kabar Trenggalek - Bumi Minak Sopal Trenggalek dilirik kampus besar dalam agenda pengembangan pendidikan. Setelah Universitas Negeri Malang datangi Trenggalek untuk mendirikan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU), kini Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tak mau kalah, Rabu (13/10/2021).Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya tertarik untuk melakukan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di Kabupaten Trenggalek.Terlebih, Pemkab Trenggalek tengah berupaya mengembangkan area Dilem Wilis sebagai science techno park yang akan mendukung kawasan Selingkar Wilis.Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan dalam Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2019, kawasan selingkar wilis ditetapkan sebagai science technopark. Oleh karena itu, Trenggalek butuh banyak ilmuan yang diciptakan oleh perguruan tinggi.Baca juga: Universitas Negeri Malang akan Buka Kampus di Trenggalek"Maka Dilem Wilis kita peruntukkan untuk komplek human development estate [perkebunan pengembangan manusia] sama science techno park [taman teknologi sains] nanti di sini. Kemarin sudah UM, sekarang Sekolah Pascasarjana [Unair Surabaya]. Nanti kita melihat beberapa lokasi yang bisa kita kerjasamakan dan nanti detailnya akan kita tindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama," tegas pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.Badri Munir Sukoco, Direktur Pascasarjana Unair Surabaya, mengatakan ketertarikannya terhadap rencana mewujudkan Dilem Wilis sebagai ekosistem inovasi di Trenggalek."Melihat kondisi yang ada, ekosistem eco-tourism [wisata alam] adalah yang paling tepat untuk dibangun di kawasan Dilem Wilis," jelas Badri.Badri mengatakan, untuk menarik orang datang di Dilem Wilis harus melibatkan investor, dan orang terampil dalam bidangnya.Baca juga: Menikmati Kesejukan Wisata Kali Temon Trenggalek"Tadi saya lihat bangunannya otentik semua, apakah ini sudah ada sejarahnya? Kalau misalnya belum, nah ini adalah pekerjaan bagi teman-teman di industri kreatif untuk menulis ulang sejarah tersebut. Dan bisa menarasikannya kepada masyarakat dan tentunya akan berdampak secara ekonomi," ujar Badri.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *