Tari minak jingga dari bintang tamu Kabupaten Ponorogo/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Sementara itu, Septa Erwida, organisatoris KCS Trenggalek menambahkan bahwa KCS adalah sebuah wadah bagi seniman, dan jika seniman sebagai inisiator sudah meminta harus segera dilaksanakan."KCS bukan organisasi, tapi wadah bagi seniman Trenggalek, wadah berproses dan pentas seperti ini," ungkap Septa.Menyinggung soal gagasan tari yang diadakan di puncak gunung belik waru itu, Septa memaparkan bahwa sebagaimana bulan Ramadhan sudah mencapai puncak dan maka peringatan hari tari ini juga terselenggara di puncak."Sebuah ketepatan saja, hari tari sedunia bersamaan dengan bulan suci ramadhan, hadi lebih menantang dikala menjelang buka puasa ada tarian untuk mengantarkannya," jelasnya.Seniman muda Trenggalek itu juga menambahkan bahwa Trenggalek itu tidak kekurangan seniman tari, dan ini menjadi embrio baru bagaimana dunia tari kedepannya berkembang seperti kota lain di Trenggalek ini."Kalau Trenggalek tidak pada kekurangan penari, dan kreasinya kami rasa juga bagus-bagus, ada turangga yaksa yang di kreasikan tariannya ini akan menjadi wajah baru seni tari," ujar Septa.Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Sosial















