KBRT - Seperti yang kalian ketahui, ular merupakan hewan reptil melata yang tidak memiliki telinga seperti manusia. Namun, tahukah kalian bahwa ular ternyata juga dapat mendengarkan suara? Pada artikel kali ini, kami akan membahas penjelasan ilmiah dari pendengaran ular, yuk simak lebih lanjut.
Ular, merupakan salah satu hewan yang paling ditakuti di dunia. Hewan ini, memiliki racun yang sangat berbisa dan dapat menelan mangsa mereka secara utuh. Ketika berburu, ular akan mengandalkan indra penglihatan dan juga penciuman mereka. Namun, terkadang mereka juga menggunakan indra pendengaran yang mereka miliki.
Meskipun seolah-olah tidak memiliki telinga, bukan berarti ular tidak dapat mendengar. Ular, dapat mendengar suara melalui getaran yang terjadi di tanah maupun getaran yang terjadi di udara.
Berdasarkan beberapa sumber seperti discover magazine dan national zoo. Ular, dapat merasakan getaran suara yang merambat melalui tanah atau permukaan lainnya. Hal ini, dapat mereka lakukan, karena Tulang rahang mereka yang terhubung langsung ke telinga bagian dalam.
Hal tersebut, memungkinkan sang ular untuk mendengar langkah kaki mangsa atau predator lain dari tanah. Lantas, bagaimana cara ular untuk mendeteksi getaran yang ada di udara seperti kepakan burung atau hal lainnya?
Ular, juga dapat menangkap suara yang merambat di udara melalui telinga bagian dalam mereka, yang terhubung ke tulang rahang. Hal ini, dapat memungkinkan ular untuk terhindar dari predator alami mereka yaitu burung pemakan daging seperti elang dan burung hantu.
Masih banyak yang belum diketahui mengenai rentang suara yang dapat didengar oleh ular. Namun yang jelas, pendengaran yang dimiliki oleh ular tidak akan sebaik pendengaran yang dimiliki oleh manusia.
Beberapa ilmuwan mengatakan, ular dapat mendeteksi getaran udara frekuensi rendah, serta getaran tanah yang berkisar antara 50 Hz dan 1.000 Hz. Sedangkan itu, terdapat Penelitian lain yang telah menentukan, bahwa ular memiliki sensitivitas puncak yang berkisar antara 200 Hz dan 300 Hz.
Dalam penelitian terbaru berjudul “Hearing with an atympanic ear: good vibration and poor sound-pressure detection in the royal python, Python regius” yang melibatkan 19 ular dari 5 genus 7 spesies, menunjukkan bahwa ular tidak hanya dapat mendengar suara namun juga merespon suara secara alami.
Dalam penelitian tersebut, mereka mengamati bahwa ular menunjukkan sebuah perubahan perilaku ketika mendengar suara tertentu. Ular, dapat menunjukan perubahan sikap seperti menjulurkan lidah, mendesis, menegakkan kepala, berdiam diri, menjatuhkan rahang, hingga melarikan diri, sebagai bentuk respon terhadap suatu kondisi.
Hal ini, menunjukkan bahwa ular, memang benar-benar dapat mendengarkan sesuatu, pada frekuensi suara tertentu. Dengan adanya riset dan penelitian seperti ini, membantahkan semua tuduhan mengenai ular yang tidak dapat mendengar.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz













