Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tukang Becak Trenggalek Tewas Seketika Dibacok Temannya Sendiri

KABARTRENGGALEK.com - Nasib malang harus dialami sesama tukang becak di Kabupaten Trenggalek. Tukang becak itu adalahTKR, seorang tukang becak yang biasa mangkal di sekitaran pusat kota Trenggalek. TKR dibacok rekannya sendiri sesama tukang becak berinisial TG di sisi utara Alun-alun Trenggalek, Kamis (01/07).

Sebelum aksi pembacokan terjadi, keduanya diketahui saling cek-cok di lokasi tempat tukang becak  mangkal itu. Cek-cok tak berujung, keduanya pun sempat mencoba saling serang.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Tatar Hernawan, mengatakan, korban dan pelaku sempat saling serang menggunakan senjata tajam.

Pelaku memagang sabit yang biasa ia taruh di becaknya. Sementara korban memegang gunting. “Korban sempat mau melawan dengan cara menusuk pakai gunting, tapi pelaku terlebih dulu membacok korban,” terang Tatar.

Sabetan sabit itu pun mengenai leher korban hingga darah bercucuran. Tak terselamatkan, ia pun tergeletak dan meninggal di lokasi kejadian.

Tatar mengatakan, polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi pembacokan. Beberapa barang bukti juga telah diamankan. Antara lain sabit dan gunting yang dipakai.

Sementara Pelaku berada di Mapolres Trenggalek untuk menjalani pemeriksaan. Terduga pelaku berinisial TG, sementara korban berinisial TKR. Keduanya adalah tukang becak yang biasa mangkal di sisi utara Alun-Alun Kabupaten Trenggalek.

Menurut AKP Tatar, peristiwa pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Dugaan sementara, pelaku tega membacok rekannya setelah sebelumnya terlibat cek-cok. Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, cek-cok bermula saat pelaku dan korban berebut uang pemberian warga yang kebetulan berada di sana.

Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, pelaku dan korban sudah sering cek-cok karena berbagai hal. Seperti berebut penumpang dan berebut uang.

"Ada yang karena rebutan penumpang. Ada juga yang karena rebutan uang kalau ada orang yang ngasih uang. Bermacam-macam. Dan kejadian ini akumulasi dari kejengkelan-kejengkelan yang terjadi berkali-kali,” tutur Tatar.