Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Trenggalek Dilanda Penyakit Mulut dan Kuku, Penjualan Hewan di Pasar Merosot 57 Persen

Kabar Trenggalek - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Trenggalek berimbas signifikan terhadap penurunan aktivitas perdagangan ternak di Pasar Hewan Pon, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek, Senin (04/07/2022).Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Trenggalek, Nurkholik, membenarkan penurunan aktivitas perdagangan ternak terindikasi sejak dua pekan belakang. Atau setelah kasus PMK meluas ke sepuluh kecamatan.“Aktivitas perdagangan di pasar hewan sudah menurun, meski tidak ada kebijakan penutupan,” ungkapnya.Nurkholik memaparkan, tingkat perdagangan di pasar hewan rata-rata di saat kondisi normal (sebelum ada PMK) mencapai 70 ekor sapi yang masuk setiap hari di pasaran.Namun, sejak kemunculan PMK dan kasus yang semakin meluas, jumlah sapi yang masuk ke pasar turun. Rata-ratanya, sebatas 40 ekor di tiap pasaran. Penurunan itu pun mencapai 57 persen.[caption id="attachment_16095" align=aligncenter width=1296]Petugas vaksin PMK menyuntikkan vaksin ke sapi perah di Kecamatan Bendungan, Trenggalek Petugas vaksin PMK menyuntikkan vaksin ke sapi perah di Kecamatan Bendungan, Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]“Penurunan perdagangan ini tidak cuma akibat PMK, tapi juga dampak dari pengiriman hewan ternak dari daerah lain yang dibatas,” ujarnya.Nurkholik mengatakan bahwa penurunan aktivitas perdagangan di pasar hewan belum tentu membuktikan tingkat perdagangan hewan turun.Alasannya, kata Nurkholik, kasus PMK lebih memengaruhi aktivitas kerumunan hewan di satu lokasi. Artinya, para pedagang masih tetap bisa berjualan di luar pasar hewan.“Kelihatannya pedagang khawatir membawa sapi ke pasar, jadi mereka tetap berjualan di luar pasar seperti di rumah masing-masing," ucapnya.Di sisi lain, perkembangan kasus PMK lebih didominasi dengan jumlah populasi sapi terbanyak, yakni berada di Kecamatan Bendungan.“Karena lebih rentan terpapar itu kepada sapi perah, dan saat ini kami sedang menggencarkan 5.000 vaksinasi,” ujarnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *