KBRT - Jesse Lauriston Livermore adalah legenda pasar saham yang dijuluki sebagai Raja Spekulator (Speculator King) dan Great Bear of Wall Street karena meraup keuntungan yang sangat besar pada saat pasar Wall Street bearish dalam crash yang terjadi tahun 1907 dan 1929.
Jesse Livermore yang dikenal sebagai trader misterius ini mulai mengenal pasar saham pada usia 14 tahun ketika ia melarikan diri dari rumah dengan hanya berbekal 5 USD. Ia kemudian bekerja sebagai operator merangkap kurir pada broker saham Paine Webber di Boston.
Ia dijuluki trader misterius karena aktivitas tradingnya dilakukan secara rahasia di kantor pribadinya di Fifth Avenue, New York. Beberapa aturan trading Livermore yang masih banyak digunakan hingga sekarang antara lain:
- Tidak masuk pasar ketika kondisi pasar sideways atau arah tren tidak jelas.
- Menerapkan pivot point daily untuk mengetahui arah pergerakan harga.
- Selalu menunggu konfirmasi baik dari segi teknikal maupun fundamental sebelum benar-benar melakukan order buy atau sell.
- Selalu menggunakan stop loss (untuk menentukan risiko) dan exit hanya bila tren berbalik arah (reverse).
Melakukan trade pada saham-saham yang kuat pada saat pasar bullish. Sebaliknya, pada saat pasar bearish kita harus masuk pada saham-saham yang paling lemah. Hindari saham yang tampak meragukan atau ambigu dan jangan pernah melakukan teknik averaging down pada posisi merugi.
Dilansir dari buku Teknik Rahasia Analisis Teknikal Saham: Teknik-Teknik Trading karya Fadjar Sidiq Hidayatullah, berikut beberapa tips dari Jesse Livermore yang bisa diterapkan dalam rencana transaksi.
Daftar Isi [Show]
- Beli Saham yang Meningkat dan Menjual Saham Jatuh
- Tidak Perlu Bertransaksi Setiap Hari Sepanjang Tahun
- Mengkoordinasikan Aktivitas Trading dengan Pivot Point sebagai Radar
- Hanya Masuk Pasar Jika Sesuai dengan Opini dan Kelihatan Probabilitasnya.
- Lanjutkan Trading yang Menunjukkan Keuntungan, Akhiri Trading yang Menunjukkan Kerugian
- Tren Bullish
- Tren Bearish
- Tren Sideways
- Jangan Habiskan Uang untuk Membeli Saham
- Jangan Sampai Margin Call
- Keluar dari Pasar Ketika Sudah Mencapai harga Tertinggi atau Terendah
Beli Saham yang Meningkat dan Menjual Saham Jatuh
Hal yang umum dan populer dari trader adalah mencoba untuk menangkap harga puncak atau harga lembah. Mereka tidak mengerti bahwa tidak ada puncak atau dasar di pasar sampai harga itu sendiri dikonfirmasi. Bagaimana bisa memastikan sesuatu yang tidak ada atau gaib. Kita bisa saja mencoba untuk menebak-nebak dan mengantisipasi pergerakan harga, tapi yang penting di sini adalah bagaimana mengurangi risiko jika tidak ada kemungkinan yang meyakinkan.
Sebagai ritel (trader kecil), kita tidak memiliki sumber daya untuk memanipulasi pasar sehingga langkah terbaik yang bisa diambil adalah mengikuti arus tren. Tindakan ini lebih baik daripada harus melawan arus seperti seorang pahlawan namun tidak memiliki kesempatan untuk memenangkan apa pun.
Tidak Perlu Bertransaksi Setiap Hari Sepanjang Tahun
Trading hanya dilakukan ketika pasar jelas bullish atau bearish, maka tradinglah sesuai arah tren. Jika harga naik maka kita beli (long), sebaliknya jika harga jatuh harus jual (short). Tradinglah hanya ketika melihat peluang perdagangan sesuai dengan gaya berdagang yang kita miliki. Trading saham tanpa rencana dan trading plan biasanya akan bermasalah.
Jika kamu adalah seorang trading harian (minato), maka akan sangat sulit untuk mempertahankan posisi trading dengan gaya scalping jangka panjang karena akan membutuhkan psikologi dan kesehatan yang baik. Duduk di depan monitor sepanjang hari dan merenungkan dari satu bagan ke bagan yang lain bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dari hari ke hari kecuali karena kecanduan.
Kecanduan bukanlah hal yang baik sehingga daripada duduk sepanjang hari di depan monitor, lebih baik melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Mengkoordinasikan Aktivitas Trading dengan Pivot Point sebagai Radar
Penggunaan pivot mingguan bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai latar belakang perjalanan harga. Ini akan membantu jika bertepatan dengan zona pasokan dan zona permintaan saat terjadi peningkatan. Hal terbaik yang bisa kita lakukan ketika masuk dan keluar pasar adalah menemukan dimana pembeli dan penjual terlihat pada pola grafik dalam zona pasokan dan permintaan.
Hanya Masuk Pasar Jika Sesuai dengan Opini dan Kelihatan Probabilitasnya.
Berpartisipasi tapi tidak mengantisipasi. Mungkin memiliki berbagai macam pendapat dan antisipasi tentang pasar, tapi janganlah masuk ke dalamnya hanya berdasarkan antisipasi. Masuklah ketika antisipasi itu telah terkonfirmasi. Setelah mengonfirmasi semuanya, maka jangan menyianyiakan kesempatan yang baik. Konfirmasi yang dibicarakan di sini adalah ketika struktur harga cocok untuk rencana perdagangan dalam strategi masuk/keluar pasar.
Buanglah kerugian ketika kecil dan maksimalkan keuntungan ketika benar. Ini adalah aturan trading paling penting yang perlu dipegang, sedangkan untuk konsep sepenuhnya bergantung pada gaya trading pribadi masing-masing. Namun kenyataannya, sebagian besar trader terutama trader baru akan melakukan transaksi dengan keuntungan kecil dan membiarkan kerugian membengkak.
Walaupun ironis, tapi itulah kenyataan yang terjadi pada bursa saham Indonesia kita sekarang.Akhiri trading ketika jelas bahwa tren keuntungan telah berakhir.
Akhiri tradingmu jika jelas tidak memberikan keuntungan dan ada kemungkinan terjadinya perubahan tren. Selain itu, konfirmasi perubahan tren biasanya cenderung mengambil waktu dan tenaga marginmu.
Tren adalah Petunjuk Kekuatan Pasar dalam
Sektor Apapun
Pergerakan harga saham sangat dinamis karena pasar saham merupakan kumpulan kepala yang mengincar cuan/profit yang mempunyai perilaku unik serta motif yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita harus belajar cara membaca tren pergerakan saham agar tidak salah dalam mengambil keputusan yang bisa menyebabkan kerugian.
Ada tiga tren dalam pasar saham:
Tren Bullish
Dimulai dari fase akumulasi (accumulation phase), yaitu periode ketika investor yang “punya informasi” melakukan aksi beli atau aksi jual secara aktif, berlawanan dengan opini umum pasar. Setelah itu memasuki fase panic buying, ketika pasar mulai “menangkap” dan “latah meniru” para pelaku pasar lainnya sehingga perubahan harga secara cepat terjadi. Dalam fase kedua, para investor berbasis teknikal mulai ikut berpartisipasi. Fase dua terus berlanjut hingga spekulasi mulai menjamur. Setelah spekulasi meluas, para trader yang tanggap di fase pertama mulai melepas aset yang dipegangnya atau yang disebut fase excess.
Tren Bearish
Fase dimulai dengan distribusi secara besar-besaran hingga terjadi panic selling dan terus berlanjut hingga muncul tanda-tanda akan berakhir.
Tren Sideways
Dalam fase ini, pergerakan naik turunnya harga dalam suatu kisaran terbatas dalam lingkup yang cukup sempit. Dalam kasus perdagangan Forex tidak sama dengan saham, namun selalu terdapat pasangan mata uang yang sedang menguat dan melemah.
Jangan Habiskan Uang untuk Membeli Saham
yang telah jatuh. Jika memang kurang berpengalaman dan belum memahami benar struktur harga dan konsep pasar dengan baik, maka jangan habiskan marginmu untuk transaksi sesuatu yang sedang melemah.
Jangan Sampai Margin Call
Hindari menghasilkan kerugian yang menumpuk dan ceroboh (over trade) sehingga memicu margin call. Untuk memahami margin call, kita harus mengerti terlebih dahulu tentang margin. Sederhananya, margin merupakan jumlah uang yang diperlukan untuk mempertahankan suatu posisi trading tetap terbuka. Margin yang diperlukan untuk mempertahankan suatu posisi trading akan makin besar saat kerugian yang terjadi makin besar. Jika margin yang tersedia (free margin) habis, maka kamu akan mendapat surat dari broker yaitu margin call.
Keluar dari Pasar Ketika Sudah Mencapai harga Tertinggi atau Terendah
Jika terjadi breakout, lanjutkan transaksi dan tetap mengacu pada tren yang berlangsung. Pemula cenderung melakukan hal yang sebaliknya. Ketika melihat kenaikan atau penurunan tajam, mereka cenderung menganggap itu masih bisa bergerak lebih rendah atau lebih tinggi lagi. Mereka melihatnya sebagai kesempatan emas untuk mendapat jackpot, padahal itu hanya akan membuat mereka bangkrut lebih cepat.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz