Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Tips Keuangan Prita Ghozie: 7 Pos Alokasi Gaji agar Tidak Minus Sebelum Gajian

Poin Penting

  • Metode Zapfin adalah metode untuk mengelola keuangan dengan membaginya ke beberapa pos alokasi penting yang diperkenalkan oleh Prita Ghozie. Pos alokasi tersebut meliputi Zakat, Dana Darurat dan Proteksi, Premi Asuransi, Biaya Hidup Rutin Bulanan, Pembelian karena Keinginan, Investasi Masa Depan dan Lifestyle/Gaya Hidup.
  • Manfaat Metode Zapfin ini membantu memastikan kebutuhan pokok dan investasi tercukupi, sekaligus menjaga gaya hidup tanpa mengorbankan tabungan.

Prita Ghozie adalah pakar keuangan yang kerap membagikan tips finansial di channel YouTube ZAPFinance TV. Menurut Prita, masalah keuangan seperti defisit anggaran atau kerap "boncos" menjadi persoalan yang dihadapi banyak orang setiap bulan. Bahkan, sebagian besar tidak menyadari untuk apa uang mereka dihabiskan.

Masalah ini biasanya terjadi karena kurangnya pengaturan keuangan, seperti tidak memiliki alokasi kebutuhan yang terencana. Akibatnya, belanja sering kali dilakukan tanpa pertimbangan dan tanpa catatan, sehingga keuangan minus bahkan sebelum gaji berikutnya tiba.

Melalui kanal YouTube ZAPFinance TV, Prita Ghozie memperkenalkan metode Zapfin (ZAP Finance), yaitu cara mengatur keuangan melalui 7 pos alokasi gaji.

Metode ini diklaim dapat membuat hidup lebih nyaman, karena berbagai kebutuhan dapat terpenuhi, tetap memiliki tabungan, menyisihkan untuk gaya hidup, serta berdonasi.

Berikut adalah 7 pos alokasi dana menurut metode Zapfin:

1. Pos Zakat

Pos ini digunakan untuk memenuhi kewajiban religius seperti zakat bulanan atau zakat pada bulan Ramadhan. Karena zakat bersifat wajib, sebaiknya alokasikan setiap bulan agar tidak memberatkan. Apalagi, jenis zakat tidak hanya satu. Prita menyarankan untuk mengalokasikan 5% dari penghasilan, yang dapat disimpan terlebih dahulu atau langsung disalurkan, seperti zakat mal.

2. Pos Dana Darurat dan Proteksi

Pos ini mencakup dana darurat dan asuransi seperti BPJS Kesehatan atau asuransi jiwa. Dana darurat penting untuk menghadapi pengeluaran tak terduga, seperti renovasi, perbaikan kendaraan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Alokasikan 10% dari penghasilan ke rekening terpisah agar lebih mudah dikelola.

3. Pos Premi Asuransi

Pos ini bisa digabungkan dengan dana darurat jika alokasi dana terbatas. Namun, jika memungkinkan, buat pos terpisah dengan alokasi maksimal 5% dari penghasilan.

4. Pos Biaya Hidup Rutin Bulanan

Pos ini mencakup kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk cicilan. Sebaiknya alokasikan 50-60% dari penghasilan untuk pos ini. Hindari hutang yang berlebihan untuk kebutuhan hidup dan upayakan menciptakan keseimbangan antara menabung dan pengeluaran.

5. Pos Pembelian karena Keinginan

Memiliki impian atau keinginan membeli sesuatu dapat diwujudkan dengan mengalokasikan 5% dari pendapatan bulanan untuk pos ini.

6. Pos Investasi Masa Depan

Alokasikan minimal 10% dari penghasilan untuk investasi jangka panjang, seperti emas, saham, SBN ritel, properti, atau instrumen investasi lainnya.

7. Pos Lifestyle atau Gaya Hidup

Gaya hidup yang sebelumnya mungkin tidak terkontrol kini harus diatur agar tidak mengganggu alokasi lainnya. Batasi alokasi maksimal 10% dari penghasilan bulanan untuk pos ini.

Editor:Bayu Setiawan