Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Terungkap! Soto Ayam Bu Tembel Trenggalek dan Kisahnya Sejak 1985

  • Terdapat beragam objek kuliner di Kabupaten Trenggalek. Salah satu yang marak disuguhkan yakni hidangan soto ayam.
  • Soto Ayam Bu Tembel Trenggalek merupakan salah satu yang paling lawas. Bermula sejak tahun 1985, hingga saat ini warung Soto Ayam Bu Tembel masih memiliki pelanggan loyal.
  • Ani Wulandari (43), akrab disapa Nia, membeberkan 'kunci' yang membuat Soto Ayam Bu Tembel terasa khas di lidah para pelanggan.
Kabupaten Trenggalek mulai menemui wajah musim penghujan akhir-akhir ini. Tak terkecuali malam itu, Kamis (30/11/2023). Langit mendung, dinginnya udara, dan perut yang lapar membuatku mulai beringas mencari-cari haluan kuliner di Trenggalek.Di kondisi seperti itu, yang pertama kali terlintas dalam benak selalu soto ayam. Setelah kebimbangan sepanjang jalan, aku melabuhkan pilihan pada salah satu penjaja yang cukup lawas di Trenggalek: Soto Ayam Bu Tembel.Setidaknya ada dua alasan mengapa aku ke sana. Pertama, sebab soto memang tak bisa ditolak. Kedua, rasa penasaran soal mengapa Soto Ayam Bu Tembel memiliki rating tinggi di layanan Google Maps, yakni 4,9/5. Nyaris sempurna.Aroma harum telah menyeruak dan tercium sejak pada parkiran. Di dalam, Ani Wulandari (43) telah menanti. Perempuan paruh baya itu sejak kecil akrab disapa Nia.Tak berselang lama setelah memesan, hidangan pun datang. Soto ayam yang biasanya disajikan dalam mangkuk, kali ini disajikan dalam piring. Porsinya banyak, lengkap dengan topping di atasnya. Kali ini aku memilih es jeruk sebagai pendamping hidangan.Aku punya cara tersendiri untuk menguji apakah satu tempat makan menyajikan hidangan layak atau tidak. Pertamakali yang aku uji ialah minuman yang disuguhkan. Bagiku ia krusial, walau sering diabaikan.Kali ini es jeruk yang kupesan tak gagal. Rasa jeruk begitu nampak, manis dan tak hambar. Setelahnya, giliran seporsi soto ayam yang aku jajal. Awalnya aku sempat ragu melihat warna kuah yang bening.Namun setelah menyeruput dua sendok kuah, raguku berubah. Soto Ayam Bu Tembel masuk di kategori enak, menurut lidahku. Kaldu tetap terasa bersama irisan ayam kampung.Ditambah perasan jeruk nipis, Soto Ayam Bu Tembel menyuguhkan dua sensasi berbeda di saat bersamaan. Di satu sisi menghangatkan, sekaligus menyegarkan di sisi yang lain. Lengkap pula peracik tambahan seperti sambal dan kecap.Biasanya saat menyantap soto, aku menambahkan kecap dan sambal dengan banyak. Entah bagaimana, lidahku kali ini menyuruhku lain. Soto Ayam Bu Tembel tetap enak walau tak ditambah apa-apa. Pesona soto ini indah apa adanya. Paling-paling hanya kutambahkan irisan jeruk nipis.

Sejak 1985, Tetap Diikuti Pelanggan

[caption id="attachment_56824" align=aligncenter width=1280] Tampak Warung Soto Ayam Bu Tembel dari Area Parkir/Foto: @kulinertrenggalek_ (Instagram)[/caption]Setelah soto kusantap habis, aku berbincang dengan Bu Nia, anak perempuan kedua dari Bu Tembel. Saat ini Bu Nia menjadi pewaris yang menjalankan Soto Ayam Bu Tembel. Dari ceritanya, aku tahu bahwa hidangan yang baru saja kusantap memiliki banyak penggemar.Bu Nia menceritakan hampir semuanya. Kisah Soto Ayam Bu Tembel bermula di tahun 1985. Menurut cerita Bu Nia, kala itu belum banyak warung yang menjajakan soto di pusat Trenggalek.Nama "Tembel" sebetulnya diambil dari mendiang suami Bu Tembel. Walau bernama asli Suwarno, ia akrab disapa "Tembel" sejak kecil. Setelah suaminya meninggal, Ismiyatun (nama asli Bu Tembel) akhirnya mengadopsi nama sapaan suaminya.Saat pertama kali buka, Soto Ayam Bu Tembel terletak di Jalan Panglima Sudirman, arah selatan Alun-Alun Trenggalek. Bu Tembel membuka tenda di emperan toko. Dulu, di seberangnya berdiri Gedung Teater yang ramai dikunjungi saat era '90 an.Bu Tembel membuahkan resep dari tangannya sendiri. Sosoknya memang dikenal lihai dalam memasak. Menjajakan soto ayam sejak awal, warungnya langsung moncer.Bu Nia mengingat betul saat warung ramai dikunjungi pembeli hingga kendaraan yang terparkir sedikit mengganggu jalan. Setelah emperan toko yang ditempati akan dibangun, warung Soto Ayam Bu Tembel beralih.Terhitung sejak tahun 1985 hingga awal 2022, warung Soto Ayam Bu Tembel telah berganti tempat sebanyak lima kali."Dari [depan] bioskop [Gedung Teater], pindah ke pertigaan [Jalan Yos Sudarso], terus pindah ke belakangnya Toko Emas Sahabat [Jalan Veteran], pindah [lagi] ke depan rumah [Kelurahan Ngantru], terakhir di sini," cerita Bu Nia.Kendati sering berpindah tempat, pelanggan Soto Ayam Bu Tembel selalu bertanya dan mengikuti. Bahkan bagi pelanggan lama yang saat ini banyak tinggal di luar daerah. Mereka selalu berkunjung kembali ke warung Bu Tembel saat pulang ke daerah tercinta, Kabupaten Trenggalek."Alhamdulillah para pelanggan pada nyari, pada sudah ketemu [letak warung yang baru]. Yang dari Malang, dari Sidoarjo, dari isni banyak juga. Ya mungkin [mereka] aslinya dari sini [Trenggalek] cuman sudah pindah ke sana [luar daerah]. Setiap pulang pasti ke sini," ujar Bu Nia.Seperti yang telah kusebut, Soto Ayam Bu Tembel menggunakan piring dalam menyajikan hidangan. Ada kisah tersendiri di balik itu. Saat menjajakan soto di lokasi pertama, banyak pembeli yang mengantri.Antrian tersebut dikarenakan pembeli yang menyantap hidangan di tempat memakan waktu yang cukup lama. Sebab, Bu Tembel selalu menyajikan hidangannya dalam kondisi panas. Akhirnya, untuk memudahkan pembeli dalam menyantap hidangan, Bu Tembel memilih menggunakan piring.Kisah loyalnya pelanggan Soto Ayam Bu Tembel masih terjadi hingga saat ini. Kendati sempat mengalami pasang surut, pembeli juga masih berdatangan. Saat ini warung Soto Ayam Bu Tembel terletak di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek.Tepatnya hanya terpaut sekitar 950 meter dari Alun-Alun Trenggalek. Warung ini buka dari jam 08.00 WIB pagi hingga 22.00 WIB malam.Bu Nia juga menceritakan respon dari para pelanggan Soto Ayam Bu Tembel. Bagi para pelanggan, Soto Ayam Bu Tembel memiliki ciri khasnya tersendiri dari segi rasa."Kalau penyampaian dari beliau-beliau [para pelanggan] itu pokoknya ada sesuatu yang beda dengan yang lain. Warna [soto] nya sama, bentuknya sama, banyak juga yang meniru [resep] dari sini. Cuma alhamdulillah mereka [pelanggan] pada balik lagi ke sini. [Jika ditanya] Bedanya apa, jawabannya [pelanggan] juga nggak jelas. Ya pokok e bedo [ya pokoknya berbeda]," Bu Nia bercerita sembari tertawa.

Mewariskan Cita Rasa ke Generasi Selanjutnya

[caption id="attachment_56823" align=aligncenter width=1280] Seporsi soto ayam bu tembel, lengkap dengan jeruk nipis, kecap, sambal dan es jeruk/Foto: Ghani Yoseph (Kabar Trenggalek)[/caption]Mendengar cerita tentang loyalitas pelanggan Soto Ayam Bu Tembel membuatku semakin penasaran. Apa alasan sebetulnya yang membuat soto ini begitu istimewa di lidah para pelanggan.Tentu jawabannya ada di bagian dapur bukan? Bu Nia sebagai penerus generasi kedua yang menjalankan usaha Soto Ayam Bu Tembel saat ini memaparkan lebih dalam.Kunci utama sebenarnya terletak di kuahnya. Soto Ayam Bu Tembel selalu menjaga kuah kaldu dari rebusan ayam kampung.Bu Nia berujar, "Kaldunya. Yang membedakan [soto] kami dengan yang lain itu, kami istilahnya [dari komposisi kuah] 100%, kaldunya 80%, airnya 20%."Bu Nia sebagai putri dari Bu Tembel pun hingga saat ini masih didampingi ibunya saat menyiapkan hidangan. Ayam kampung yang akan dimasak harus dipastikan dalam kondisi segar. Dalam sehari, Bu Nia menyiapkan 15 - 20 kg ayam kampung. Daging ayam kampung disuplai dari Pasar Basah di Kelurahan Ngantru.Diperlukan waktu tiga hingga empat jam untuk mengolah ayam kampung. Sehingga, tekstur daging yang disajikan benar-benar empuk. Setiap sehari berjualan, Bu Nia memasak hidangan dua kali.Pertama, setelah subuh untuk disajikan pagi. Kedua, saat siang untuk disajikan di sore hari. Selain dipantau oleh Bu Tembel secara langsung, Bu Nia juga dibantu para karyawan dalam menyiapkan hidangan."Jadi enggak langsung sekali [masak] banyak gitu enggak. Kami dua kali masak. Jadi insyaallah untuk ayamnya fresh semuanya. Setiap hari kami goreng ayam, setiap hari kami bikin kuahnya. Jadi selalu baru," ujar Bu Nia.Hingga saat ini, terdapat enam karyawan yang bekerja di warung Soto Ayam Bu Tembel. Seluruh karyawan berasal dari Trenggalek. Dalam sehari, warung Soto Ayam Bu Tembel dapat menghabiskan sekitar 250 hingga 300 porsi soto. Jumlah itu belum termasuk pembeli yang membeli soto tanpa nasi untuk dibawa pulang.Kedepannya, Bu Nia berharap bisa meneruskan dan menjaga kualitas hidangan Soto Ayam Bu Tembel. Ia juga berusaha menjaga kualitas pelayanan secara konsisten. Ia memiliki prinsip tersendiri dalam berjualan. Bu Nia berusaha menjaga sifat amanah dan mencari keberkahan dalam berjualan.Lokasi Google Maps Soto Ayam Bu Tembel Trenggalek: https://maps.app.goo.gl/ZitmHovSMZ4aWDK59?g_st=ic