Sholat Jum'at adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan di hari Jumat secara berjamaah dan didahului dengan dua khutbah. Shalat Jumat merupakan fardhu'ain (wajib) bagi setiap laki-laki muslim.
Setiap sholat Jum'at, selalu ada khutbah. Oleh karena itu, kali ini Kabar Trenggalek membagikan teks Khutbah Jum'at Muhammadiyah: Jangan Sombong. Teks khutbah ini dilansir dari laman resmi Suara Muhammadiyah.
Perlu diketahui, khutbah Jumat dilakukan oleh seorang imam atau khatib yang bertindak sebagai pemimpin ibadah dalam rangkaian sholat Jumat. Biasanya, khutbah berupa ceramah yang berkaitan dengan ajaran agama Islam.
Laki-laki wajib sholat Jumat karena Jumat adalah hari yang mulia dalam agama Islam, di mana Nabi Adam diciptakan pada hari tersebut. Bahkan, Nabi Adam dimasukkan ke dalam surga dan terjadinya hari kiamat pada hari Jumat.
Hikmat Sholat Jum'at:
- Memberi kesempatan umat muslim agar bersosialisasi satu sama lain.
- Mendatangkan pahala yang sangat besar.
- Dosa umat muslim yang mengerjakan sholat Jumat akan dihapus.
- Khutbah Jumat dapat dijadikan bahan dalam memperbaiki diri dan menambah pengetahuan agama.
- Setiap langkah yang diambil menuju sholat Jumat mendatangkan ganjaran puasa dan sholat setahun.
- Sebagai bentuk kasih sayang Allah karena hanya terdiri dari dua rakaat.
Teks Khutbah Jum'at Muhammadiyah: Jangan Sombong
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
أَمَّا بَعْدُ
Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Yang pertama khatib berwasiat agar kita semua selalu bertakwa kepada Allah SwT dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya. Karena dengan takwa yang sejati itu, kita akan berjumpa dengan Allah SwT dengan membawa bekal yang sebaik-baiknya. Kemudian shalawat serta salam semoga selalu dicurahkan oleh Allah SwT kepada junjungan utama kita, teladan manusia sepanjang sejarah, Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya yang senantiasa istiqamah meniti jalan beliau hingga hari akhir nanti.
Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Sesungguhnya sifat sombong adalah salah satu amalan yang tercela, akhlak yang buruk. Karena itu, beberapa kali kita akan menyaksikan bahwa buah dari kesombongan tersebut dibalas tunai oleh Allah SwT.
Kalau ada yang disebut sebagai ‘bapak kesombongan’, pelopor sombong sepanjang masa adalah Iblis. Karena makhluk ini adalah yang pertama dibayar tunai karena kesombongannya. Iblis adalah makhluk yang menolak perintah Allah SwT untuk sujud kepada Adam as karena menganggap dirinya lebih baik daripada Adam as. Balasan tunai yang diterima Iblis adalah dia diusir Allah SwT dari surga seketika itu juga, padahal sebelumya Iblis adalah penghuni surga bersama para malaikat. Allah SwT berfirman,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah [2]: 34)
Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Selanjutnya ada Namrud, Sang Raja Zalim di zaman Nabi Ibrahim as. Dengan angkuh dia menolak kebenaran dakwah Nabi Ibrahim as kepada tauhid yang lurus, dia bahkan dengan kesombongannya mengaku sebagai tuhan semesta alam. Maka tersebab karena kesombongannya itu dia dibinasakan oleh Allah SwT dengan mati terhina, menderita oleh seekor nyamuk yang masuk ke dalam kepalanya.
Ada pula Firaun sang penguasa Mesir. Meskipun telah berkali-kali melihat secara nyata mukjizat yang dibawa Nabi Musa as kepadanya. Juga melihat berbagai azab yang diturunkan Allah SwT di kerajaannya. Tapi dirinya tetap teguh dalam kesombongan. Merendahkan dan memperbudak orang-orang Bani Israil. Maka dia pun dibinasakan Allah SwT dengan tenggelam di laut bersama bala tentaranya.
Kesombongan Abu Lahab menolak dakwah Nabi Muhammad saw juga diganjar kontan oleh Allah SwT. Setelah peristiwa Badar, orang kafir yang masih termasuk paman Nabi saw tersebut menderita penyakit bisul yang sangat busuk baunya sehingga tidak ada orang yang mendekat hingga ajalnya.
Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Rasulullah saw bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau SAW menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim)
Hadits di atas menerangkan bahwa kesombongan setidaknya terdiri dari dua macam, yang pertama yaitu sombong kepada kebenaran dan yang kedua yaitu sombong kepada makhluk Allah SwT yang lain. Menolak kebenaran adalah dengan berpaling dari-Nya serta tidak mau menerima-Nya. Sedangkan meremehkan manusia yakni memandang rendah orang lain dan menganggap dirinya lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain tersebut.
Dalam satu hadits qudsi Allah SwT berfirman,
الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي، مَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا، قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ
“Kesombongan adalah selendangku, keagungan adalah sarungku. Barang siapa yang mengusik aku dalam dua hal ini maka aku akan lemparkan dia ke dalam neraka.” (HR. Ahmad)
Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah SWT terus memberikan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita selalu berada di jalan kebenaran.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
Khutbah Kedua:
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Allah SWT berfirman:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Luqman [31]: 18)
Hendaklah sebagai seorang muslim kita mengingat baik-baik bahwa kesombongan itu bisa disebabkan karena banyak hal. Harta dan kekayaan dapat menimbulkan kesombongan. Pangkat dan jabatan juga dapat menyebabkan kesombongan. Gelar pun dapat menyebabkan timbulnya kesombongan. Begitu pula dengan ilmu juga dapat menumbuhkan rasa kesombongan. Maka sudah selayaknya kita selalu bertakwa kepada Allah SwT dan memohon kepada-Nya agar menjauhkan sifat dan sikap sombong dari hati kita. Karena apabila kita sampai meninggal dalam keadaan sombong niscaya di akhirat nanti Allah SwT akan menjumpai kita dalam kondisi Allah SwT murka. Nauzubillah.
Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah…
Semoga Allah SWT menjauhkan kita dari segala bentuk kesombongan. Marilah kita tutup khutbah siang hari in dengan membaca doa.
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَاۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Teks khutbah Jum'at ini ditulis oleh Muhammad Nasri Dini, Kepala SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah, Anggota Majelis Tabligh PCM Blimbing.
Terima kasih sudah membaca artikel di Kabar Trenggalek. Semoga ulasan tentang 'Teks Khutbah Jum'at Muhammadiyah' ini bisa bermanfaat untuk Anda semua.