KBRT - Cuaca buruk di kawasan Laut Trenggalek membuat hasil tangkapan ikan nelayan menurun. Hal itu juga berpengaruh terhadap produksi ikan pindang di Watulimo. Sulitnya bahan baku tersebut membuat para pelaku industri pindang khususnya di Watulimo mengeluh.
“Kami mindang disini kan mengandalkan ikan lokal, yang jelas saat ini bahan baku itu susah,” ujar Dewi Bibit Pemilik Pindang di Kawasan Pantai Prigi yang sudah berjalan selama 15 tahun.
Susahnya bahan baku ikan lokal ini membuat pelaku pindang saat ini terpaksa membeli bahan baku ikan beku dari cold storage untuk diproduksi. Sekitar Pelabuhan Pantai Prigi sendiri banyak tersedia cold storage yang menyediakan ikan beku.
“Kondisi pasar yang sekarang ini bahan baku mahal dikarenakan ikan lokal tidak ada, kami mau tidak mau menggunakan ikan beku sebagai bahan baku,” ujarnya
Ikan pindang produksi Trenggalek ini biasanya dikirim ke barbagai kota di sekitar Jawa Timur, seperti Surabaya, Malang, Nganjuk, dan lain-lain. Sulitnya bahan baku ini juga berpengaruh terhadap tingkat penjualan serta harga penjualan diluar kota.
“Saat ini di tempat penjualan itu banyak sekali pemindang dari berbagai kota, dan disana itu kita perang harga, dengan harga produksi sekarang yang seperti ini kami sedikit kesulitan,” ucapnya
Saat ini diketahui harga ikan beku dari cold storage di Trenggalek bervariasi tergantung dengan jenis ikan, ikan tongkol Rp 22.000/kg, ikan layang Rp 21.000/kg, ikan perkak Rp 20.000/kg, ikan salem Rp 17.500/kg.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz