Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Tanah Longsor Trenggalek: Tebing 7 Meter Jebol Rumah Warga

Kabupaten Trenggalek terus dilanda berbagai peristiwa bencana alam. Salah satunya tanah longsor di Kecamatan Dongko yang mengakibatkan tebing menimpa rumah warga, pada Senin (27/02/2023).Informasi itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek. Tanah longsor terjadi di RT. 17 RW. 04, Dusun Gejakan, Desa Pringapus, Kecamatan Dongko.Awalnya, Minggu, (26/02/2023) mulai pukul 13.30 - 22.00 WIB, wilayah Kecamatan Dongko diguyur hujan dengan intensitas sedang - tinggi."Mengakibatkan tebing setinggi 7 meter panjang 5 meter longsor yang menimpa dinding dapur rumah Bapak Jari yang terbuat dari bambu jebol," tulis BPBD Trenggalek.Atas peristiwa tersebut, BPBD Trenggalek melakukan cek lokasi kejadian dan giat kerja bakti pembersihan material longsor."Menghimbau kepada pemilik rumah dan warga sekitar terhadap potensi longsor bila turun hujan kembali," tandas BPBD Trenggalek.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan cuaca di berbagai wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Oleh karena itu, BMKG memberi rekomendasi kepada pihak terkait sebagai berikut:

  1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
  2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
  3. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
  4. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
  6. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
  7. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui Website BMKG https://www.bmkg.go.id.