Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tanah Longsor Merobohkan Dapur Warga di Kecamatan Suruh

Kabar Trenggalek - Hujan yang mengguyur Kabupaten Trenggalek mengakibatkan bencana seperti tanah longsor dan banjir di berbagai kecamatan, Jumat (19/11/2021).Salah satunya, tanah longsor terjadi di Kecamatan Suruh pukul . Tanah longsor merobohkan dapur rumah milik Muyoto. Muyoto merupakan warga RT 25 RW 03, Dusun Karangturi, Desa Gamping, Kecamatan Suruh.Tanah longsor di Kecamatan Suruh terjadi pada Kamis, 18 November 2021, pukul 17.00 WIB. Tanah longsor itu disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur Kecamatan Suruh pukul 15.30 WIB.Baca juga: Dampak Tambang Emas, Warga Kampak Harus Siap Hadapi Tanah Longsor dan Banjir Skala BesarMenurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, tanah longsor tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa.Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Trenggalek, bersama Relawan BPBD, Babinsa, BKTM, Pemerintah Desa Gamping, beserta masyaraka bergotong-royong membersihakan material longsor.Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Tri Puspita Sari, mengatakan sebanyak 45 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Trenggalek, diprediksi rawan bencana longsor.BPBD Trengalek mengimbau warga supaya waspada terhadap potensi tanah longsor dan bencana lainnya. Tri menjelaskan 10 kecamatan yang memiliki titik-titik rawan longsor itu adalah Kecamatan Watulimo, Kecamatan Tugu, Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pule, Kecamatan Panggul, Kecamatan Munjungan, Kecamatan Kampak, Kecamatan Durenan, Kecamatan Dongko dan Kecamatan Bendungan.[caption id="attachment_5012" align=aligncenter width=720]Dapur rumah Muyoto, warga Desa Gamping, Kecamatan Suruh, yang roboh karena tanah longsor Dapur rumah Muyoto, warga Desa Gamping, Kecamatan Suruh, yang roboh karena tanah longsor/Foto: Dokumentasi warga Desa Gamping[/caption]Baca juga: Curah Hujan Tinggi Akibatkan Dua Kecamatan di Trenggalek BanjirDi Kabupaten Trenggalek sendiri ada saat ini ada sebanyak 152 desa dan lima kelurahan di 14 kecamatan. Titik terbanyak yang berpotensi rawan longsor saat musim penghujan dari 45 desa tersebut, ada di Kecamatan Pule dengan jumlah sebanyak 10 desa.Titik rawan longsor itu berada di Desa Joho, Desa Jombok, Desa Karanganyar, Desa Kembangan, Desa Pakel, Desa Kembangan, Desa Pule, Desa Sidomulyo, Desa Sukokidul dan Desa Tanggaran."Berdasarkan informasi dari BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika] sebenarnya saat ini Pulau Jawa khususnya Trenggalek belum memasuki musim penghujan. Namun ada beberapa kabupaten yang berpotensi terjadi hujan namun bersifat lokal," kata Tri.Baca juga: Tak Mampu Menahan Luapan Air, Tanggul di Desa Gembleb Pogalan JebolMengacu evaluasi yang dilakukan BPBD Trenggalek bersama TRC PB, tiap tiga bulan sekali banjir ataupun tanah longsor di Trenggalek disebabkan oleh curah hujan tinggi di daerah pegunungan."Yang lebih penting meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan bencana dengan pembentukan Destana (Desa Tangguh Bencana), dan juga pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan pemasangan rambu jalur evakuasi," tandas Tri.