Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Tahu Lontong Legendaris di Durenan: Jiyah Berjualan hingga Tengah Malam Sejak 2013

  • 09 Jun 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Di tengah geliat kuliner yang semakin beragam di Kecamatan Durenan, Trenggalek, Jiyah tetap setia berjualan tahu lontong di depan ruko Pasar Durenan. Sejak tahun 2013, perempuan ini menggantungkan hidup dari gerobak sederhananya yang ia dorong setiap sore hingga larut malam.

    Setiap hari, Jiyah mulai berjualan sekitar pukul 17.00 WIB, menunggu saat para pedagang ruko tutup. Ia biasa menutup lapaknya pukul 22.00 WIB, bahkan kadang hingga tengah malam, tergantung dagangan yang tersisa.

    “Sekarang sepi penjualan, dulu habis 4 kilogram beras, sekarang 2 kilogram saja,” ujar Jiyah saat ditemui, baru-baru ini.

    Jiyah mengatakan, selain pandemi yang berdampak besar terhadap penjualan, cuaca juga menjadi faktor penting. Saat hujan turun, pembeli cenderung lebih sedikit. Ditambah lagi, banyaknya pilihan kuliner di sekitar Durenan turut memengaruhi omzet jualannya.

    “Kalau hujan biasanya laku tidak sampai setengah,” imbuhnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Tahu lontong racikan Jiyah disajikan dengan sambal kacang khas pedesaan, dilengkapi kerupuk dan kacang goreng. Ia juga menyediakan nasi pecel dengan lauk tempe keripik andalan. Harga menunya sangat terjangkau—cukup dengan Rp6.000, pelanggan sudah bisa menyantap kuliner hangat nan sederhana.

    Sebelum berjualan tahu lontong, Jiyah sempat berdagang es dawet di Terminal Durenan. Namun, saat terminal mulai sepi akibat relokasi, ia memutuskan untuk beralih menjual tahu lontong.

    “Awalnya saya jualan es dawet di terminal sana. Kemudian terminalnya dipindah ke selatan, saya masih ikut pindah, tapi lama-kelamaan sepi. Akhirnya saya coba jualan lontong ini. Alhamdulillah, sampai sekarang masih bisa jalan,” tuturnya.

    Meski tantangan terus datang, Jiyah tetap bertahan. Gerobaknya menjadi saksi ketekunan, sekaligus bukti bahwa semangat berjualan tak lekang oleh waktu.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz