Calon wakil bupati Trenggalek, Syah Muhamad Syah Nata Negara, mengungkapkan rencana program yang melibatkan sinergi antara pemerintah, komunitas budaya, dan sektor swasta untuk melestarikan kebudayaan lokal. Dalam sesi debat publik, Syah memaparkan program unggulan seperti 100 Desa Wisata dan 100 Event Wisata Tahunan yang direncanakan berlangsung selama satu tahun penuh untuk mengembangkan dan mengangkat budaya khas Trenggalek.
“Program 100 desa wisata dan 100 event wisata ini bukan hanya soal kreativitas, tetapi juga soal pengembangan kebudayaan. Harapannya, semua elemen budaya Trenggalek bisa dikenal lebih luas,” jelas Syah.
Ia menambahkan bahwa Trenggalek telah menjalin jaringan dengan berbagai kota, kabupaten, dan provinsi lain untuk memperkuat koneksi dalam memperkenalkan kebudayaan lokal.
Syah menyoroti potensi seni tradisional seperti jaranan Turonggo yang dinilai dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Kebudayaan seperti jaranan Turonggo di Kabupaten Trenggalek ini bisa semakin dikenal dan membawa dampak ekonomi khususnya untuk masyarakat,” ujar Syah.
Syah juga menyinggung tentang komitmen dalam menjaga peninggalan sejarah Kabupaten Trenggalek, termasuk prasasti Kamulan sebagai penanda lahirnya Trenggalek. Ia berharap peninggalan ini dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.
“Kami ingin menjaga asal-usul Kabupaten Trenggalek agar bisa dinikmati oleh anak cucu kita,” katanya.
Untuk memperkuat pemahaman budaya di kalangan generasi muda, Syah menyampaikan rencana memasukkan kebudayaan Trenggalek dalam kurikulum pendidikan sekolah.
“Ke depan, semoga kebudayaan Trenggalek bisa dipelajari lebih detail oleh anak-anak kita di sekolah,” ungkapnya.