Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Setara 20 Persen RAPBN 2024, Alokasi Sektor Pendidikan Paling Besar

Pada Rabu (16/08/2023), Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. Pidato tersebut disampaikan di depan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Mengutip laman Kominfo Jawa Timur, berikut ini rangkuman pidato Presiden RI pada penyampaian keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2024 di Depan Rapat Paripurna DPR RI.

Alokasi RAPBN 2024

Dalam RAPBN 2024, nampak paling besar ada di sektor pendidikan. Dengan alokasi anggaran Rp. 660,8 triliun. Alokasi ini mengalami kenaikan Rp. 52,2 triliun dibanding tahun sebelumnya.

Anggaran pendidikan yang mencapai 20% dari total APBN ini untuk mewujudkan SDM unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing. Seperti yang kita ketahui, pendidikan termasuk sektor penting dalam kemajuan bangsa.

Kemudian, tak kalah pentingnya adalah kesehatan. Di sektor kesehatan anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 186,4 triliun. Yang mengalami kenaikan sebesar Rp. 16,6 triliun.

Anggaran kesehatan yang mencapai 5,6% APBN ini bertujuan menghadirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat dan produktif. 

Sektor kesehatan jadi salah satu yang paling penting, namun untuk alokasi RAPBN 2024 kalah dengan sektor perlindungan sosial yang mencapai Rp. 493,5 triliun. 

Anggaran perlindungan sosial untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta pembangunan SDM jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan.

Sementara, untuk sektor infrastruktur, pemerintah merencanakan anggaran sebesar Rp. 422,7 triliun. Anggaran infrastruktur ini untuk mendorong produktivitas, mobilitas dan konektivitas, serta pemerataan yang berkeadilan.

Sektor pertahanan pangan jadi yang paling kecil, yakni sebesar Rp180,8 triliun. Anggaran ini tujuannya mendukung strategi transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan.

Jika ditotal, belanja negara 2024 senilai Rp. 3.304,1 triliun, terdiri dari Belanja pemerintah pusat Rp2.446,5 triliun dan Transfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun.

Target pendapatan negara pada 2024 yang direncanakan cukup tinggi, yakni sebesar Rp2.781,3 triliun. Anggaran ini terdiri Penerimaan Perpajakan Rp. 2.307,9 triliun dan PNBP Rp. 473,0 triliun, dana Hibah Rp. 0,4 triliun.

Selisih antara pendapatan dan belanja nilainya negatif Rp. 25,5 triliun. Dengan defisit Anggaran sebesar 2,29 persen PDB atau sebesar Rp. 522,8 triliun Rupiah.

Selain itu, pemerintah dalam RAPBN 2024 ini mengusulkan kenaikan gaji untuk ASN Pusat dan Daerah/TNI/Polri sebesar 8 persen dan kenaikan untuk Pensiunan sebesar 12 persen.

Proyeksi Pemerintah di 2024

  1. Tingkat pengangguran terbuka ditekan dalam kisaran 5,0-5,7 persen
  2. Angka kemiskinan dalam rentang 6,5-7,5 persen.
  3. Rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377.
  4. Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02.
  5. Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai kisaran 105 sampai dengan 108.
  6. Nilai Tukar Nelayan (NTN)nmencapai 107 sampai dengan 110.