Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Sempat Lesu Terkena Pandemi, Kini Target Investasi di Trenggalek Lebih Rp. 42 Miliar

Kabar Trenggalek - Lesu karena pandemi Corona Virus Disaese (Covid-19) pada tahun 2020 sektor investasi di Trenggalek, kini terjawab pada 2021 yang mulai merangkak naik, Sabtu (19/02/2022).Edi Santoso, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Trenggalek, menegaskan ada beberapa dinamika di sektor investasi yang telah dilalui Trenggalek.Mantan Camat Watulimo tersebut, optimistis untuk sektor investasi di Trenggalek akan lebih baik lagi. Tak hayal, dirinya menjalin komunikasi secara intens beberapa investor dari Taiwan."Investor dari Taiwan untuk di Trenggalek membidik pertanian buah naga, jadi kemarin sudah berkunjung dan nantinya pada akhir Februari atau awal Maret berkunjung lagi ke Trenggalek," kata Edi.Edi memaparkan, angka investasi di Trenggalek pada tahun 2020 yang mengalami kelesuan akibat Covid-19. Pada tahun 2021 untuk angka investasi menduduki Rp. 292 miliar, artinya melebihi yang ditargetkan di angka Rp. 250 miliar."Artinya, pandemi sudah mulai mereda dan sekto investasi mulai bangkit kembali, dan di tahun 2021 kami melebihi target di angka Rp. 42 miliar" ujarnya.Sementara itu, Yudi Sunarko, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan menanggapi hal demikian dirinya mengaku untuk investasi perdagangan lebih besar dari pada investasi di sektor produksi."Jadi sektor industrinya kecil, dan sektor perdagangan jasanya tinggi. Artinya kami masih di daerah pasar bukan daerah produsen, ini tantangannya," kata Yudi.Menurutnya, secara nominal target kami bagus terlampaui. Tetapi tetap masih banyak tantangan yang harus di hadapi.Sebagai contoh dari 100% Rp. 292 miliar investasi yang ada di Trenggalek, 70% lebih dibidang jasa dan perdagangan. Sementara untuk sektor industri pengolahan ini hanya 7%.Hal itu menunjukkan bahwa Trenggalek sementara masih merupakan daerah yang menjadi pasar daerah lain."Harapan kedepan kalau ada pertumbuhan, di sektor sekunder ini hatus kita dorong. Kita bangun iklim investasi yang bagus di sektor industri pengolahan," tandasnya.