Semangat Berkarya Meski Fisik Tak Sempurna, Geliat Desain Grafis Disabilitas Trenggalek
Kabar Trenggalek - "Berkarya tidak ada batasannya," begitu kata Wahid Jafar Mayono, penyandang disabilitas Trenggalek yang meraup mata pencaharian melalui desain grafis, Jumat (29/04/2022).Wahid sapaan akrabnya sangat sibuk dengan kegiatan desain grafis di rumah inklusif yayasan disabilitas Naeema Trenggalek, dirinya menggeluti bidang desain grafis itu sejak tahun 2019.Wahid nampak enjoi di layar monitor dengan bantuan stik Playstation sebagai alat bantu pengganti mouse dan keyboard komputer.Walau dengan keterbatasan fisiknya itu, Wahid mampu menyelesaikan pesanan sesuai permintaan klien. Hal demikian yang memotivasi wahid di tengah keterbatasannya harus disiplin.Pria kelahiran 1992 itu berlatih desain grafis harus melompat jauh dari tempat bermukimnya. Wahid bercerita skill desain grafis yang didapatkan dari kota Solo.[caption id="attachment_12836" align=aligncenter width=654] Wahid Jafar Mayono, penyandang disabilitas, yang berkarya melalui desain grafis/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Tak bisa dipungkiri, dirinya membulatkan niat mengikuti pelatihan kurang lebih 3 bulan, karena mumpung di kota Solo ada kesempatan membuka kursus pelatihan desain grafis."Dulu belajar kursus, dan tak kembangkan sendiri dan alhamdulilah kini sudah banyak yang memakai jasa desain grafis saya," kata Wahid saat ditemui.Kendati, pesanan hasil desain grafis Wahid itu rata-rata undangan pernikahan, dan desain untuk banner. Dengan demikian, kata Wahid, untuk menyelesaikan orderan itu hanya butuh beberapa hari saja."Kalau undangan biasanya saya selesaikan 5 hari sekaligus cetaknya, kalau baliho tergantung minat pemesannya," jelas Wahid.Wahid juga menambahkan bahwa dirinya selalu mengambangkan skil desain grafis yang ia tekuni saat ini, karena sudah menjadi salah satu ladang ekonominya."Ya terus saya kembangkan, dan semoga bisa menjadi jalan dan ladang rezeki bagi saya," ujarnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow