Kabar Trenggalek -Pemerintah Kabupaten Trenggalek resmi tanda tangani MoU pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Pinjaman atau hutang itu dilakukan Pemkab Trenggalek setelah beberapa kali mendapatkan kritik dari masyarakat maupun Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Trenggalek, Kamis (03/9/2021).
Pinjaman yang diajukan senilai Rp. 250 miliar, dengan kegunaan pembangunan peningkatan layanan RSUD Dr. Soedomo, maupun 20 proyek strategis pembangunan jembatan dan jalan usulan Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) daerah 2 tahun terakhir.
Baca juga: Anggaran dari Pusat Tak Kunjung Cair, Keuangan RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Kritis
Nilai pinjaman, bunga, jangka waktu dan pengembalian:
- Nilai pinjaman Rp. 250 miliar,-
- Bunga pinjaman sebesar 5,66%
- Biaya provisi sebesar 1%
- Biaya pengelolaan sebesar 0,185% per tahun
- Jangka waktu pinjaman (tenor) selama 5 (lima) tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok selama 12 (dua belas) bulan
- pengembalian/cicilan terdiri dari pokok pinjaman, bunga dan biaya pengelolaan, yaitu:
- Tahun ke-1 (2022) sebesar Rp. 67.022.863.105,84
- Tahun ke-2 (2023) sebesar Rp. 61.699.981.968,14
- Tahun ke-3 (2024) sebesar Rp. 58.873.761.776,82
- Tahun ke-4 (2025) sebesar Rp. 56.047.541.585,51
- Tahun ke-5 (2026) sebesar Rp. 53.221.321.394,20
"Hutang 250 miliar ini kami tanda tangani MoU dengan tenor pengembalian 5 tahun, dengan rincian 150 miliar akan kami bangunkan RSUD yang rencananya ada dua gedung," jelasnya Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Baca juga: Wakil Bupati Trenggalek: Jangan Salah Paham, Rencana Hutang untuk Percepatan Pembangunan
Kemudian untuk yang Rp. 100 miliar digunakan untuk pembangunan jalan dan jembatan. Kurang lebih ada 20 titik prioritas yang mayoritas usulan 2 tahun Musrenbang yang belum kita eksekusi karena adanya refocusing penanganan Covid-19.
"Kalau di Watulimo, kami fokus di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC). Tentunya peningkatan kapasitas di Puskesmas Slawe dan Puskesmas Watulimo," ujar Arifin.
Arifin mengatakan, pinjaman PEN prioritaskan untuk pemulihan kesehatan yang ada di Kabupaten Trenggalek.
"Karena tidak ada pemulihan ekonomi tanpa kondisi status kesehatan yang baik," ujar pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.