KBRT - Ada beberapa jenis tanaman pangan yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Semua jenis sayuran baik yang berbentuk daun, bunga, buah, maupun umbi jika dikonsumsi akan menyehatkan karena rata-rata memiliki kandungan gizi tinggi serta vitamin A, C, dan E yang memadai.
Agar menu masakan yang akan dinikmati sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan, maka wajib memilih sayuran yang berkhasiat obat terutama yang dapat menurunkan kadar gula darah. Setidaknya, kita perlu mempertimbangkan jenis sayuran yang bisa menaikkan dan menurunkan tekanan darah.
Selain itu, perlu mempertimbangkan pula jenis sayuran yang bisa mempengaruhi kadar asam urat atau mungkin bisa mengganggu maag dan pencernaan. Berikut jenis sayuran yang cocok untuk para diabetesi dilansir dari buku Jamu Ajaib Penakluk Diabetes karya Ning Harmanto dan Dr. Prapti Utami.
Labu Kuning
Labu kuning, lebih dikenal dengan sebutan labu parang atau waluh merupakan tanaman asli Indonesia. Labu kuning mengandung karotenoid (beta karoten), vitamin A dan C, mineral, lemak, serta karbohidrat. Adanya karotenoid di dalam labu kuning biasa digunakan untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti diabetes dan jantung koroner.
Mengkonsumsi labu kuning bermanfaat sebagai penangkal kanker karena kandungan antioksidan di dalamnya cukup tinggi. Selain itu, labu kuning juga dapat digunakan untuk menyembuhkan radang, pengobatan ginjal, demam, dan diare.
Labu Bligo
Labu bligo memiliki penampilan yang unik. Sayuran yang satu ini kaya zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Buah, kulit, dan biji labu bligo mengandung saponin, urokinasesitrulin, asam unoleat, asam oleat, vitamin B4 (adenin), dan tigonelin.
Buah bligo memiliki efek farmakologis yang berkhasiat untuk menguatkan ginjal, lever, dan peluruh dahak. Bligo diketahui banyak mengandung protein, karbohidrat, serat, vitamin (B1, B2, dan C), asam nikotinat, alkalin, cucurbitin, dan asam resin. Kulit labu bligo juga dapat digunakan untuk melancarkan pengeluaran kemih dan menyembuhkan radang ginjal. Sementara bijinya berkhasiat sebagai obat batuk.
Secara tradisional, masyarakat kita menggunakan labu bligo untuk mencegah dan mengobati penyakit lever, hepatitis, sirosis, diabetes, beri-beri, TBC, dan kanker. Penyakit-penyakit lain seperti radang ginjal, radang lambung, asma, bronkitis, obesitas, diare, wasir, mulut kering, dan demam juga dapat diobati dengan sayuran ini.
Buncis
Sayuran yang enak dinikmati sebagai lalapan ini juga berkhasiat mencegah dan mengobati penyakit diabetes. Zat dalam buncis yang sangat berperan dalam mencegah dan mengobati diabetes adalah B-sitosterol dan stigmasterol. Dengan bantuan kedua zat inilah pankreas dapat terangsang untuk memproduksi insulin.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah B-sitosterol dan stigmasterol hanya berperan untuk merangsang pankreas dalam menghasilkan insulin tanpa menyebabkan terjadinya hipoglemik, yaitu kadar gula darah berada di bawah batas normal.
Dengan demikian, pemakaian buncis ini aman bagi tubuh. Bagi penderita diabetes disarankan mengonsumsi buncis tiga kali sehari dengan takaran sekitar 250 gram setiap kali mengonsumsi. Penting untuk mengkonsumsi buncis secara teratur agar hasil yang dicapai tidak mengecewakan. Selain itu, pola makan tetap harus dijaga agar khasiat buncis dapat benar-benar terasa.
Ashitaba (Angelica keiskoi koidzmi)
Ashitaba merupakan tanaman asli Jepang yang dikenal sebagai “harta karun” atau “raja sayur-mayur”. Menurut sejarah orang Jepang, ashitaba merupakan tanaman untuk umur panjang yang konon dicari-cari oleh kaisar pertama Cina dari Dinasti Chin. Karena daya hidupnya yang kuat, jika dipetik daunnya hari ini, maka daun muda yang baru akan bertunas keesokan harinya.
Kandungan betakaroten pada ashitaba lebih tinggi daripada kandungannya dalam sayuran warna hijau maupun kuning. Mengonsumsi sayuran ini dapat mengatasi penyakit hati, penyakit kanker paru, kanker kulit, dan diabetes. Sayuran ini pun dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi, sebagai antibakteri, dan mencegah thrombus (pembekuan darah).
Bayam Merah
Daun bayam kaya dengan nutrisi, salah satunya zat besi yang diperlukan tubuh untuk merangsang pembentukan sel-sel darah merah. Menyantap sayur bayam sama artinya dengan melindungi diri dari gejala-gejala penyakit kurang darah yang membuat tubuh menjadi lemas.
Daun bayam baik untuk ginjal dan organ pencernaan karena kandungan seratnya cukup tinggi sehingga dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar. Kandungan nutrisi yang ada di dalam bayam dapat menurunkan kolesterol dan gula darah, melancarkan peredaran darah, dan menurunkan tekanan darah yang berlebihan.
Cabai
Sayuran yang satu ini sering digunakan sebagai pelengkap atau bumbu masakan. Secara umum, jenis cabai ada dua jenis yaitu cabai merah dan cabai rawit. Keduanya diketahui berkhasiat dapat mengatasi berbagai penyakit.
Cabai merah bersifat panas dan merupakan stimulan untuk meningkatkan nafsu makan. Mengonsumsi cabai merah dapat berkhasiat sebagai tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah atau antikoagulan, mengatasi diabetes stomakik, perangsang kulit, karminatif diaforetik atau peluruh keringat, peluruh liur, dan peluruh kencing.
Cabai mengandung kapcaisin, dihidrokapsaisin, vitamin A dan C, zat warna kapsantin, dan karoten. Selain itu, cabai merah juga mengandung mineral fosfor, zat besi, kalium, kalsium, dan niasin.
Senyawa yang sama juga terdapat dalam buah cabai rawit. Bedanya dalam biji buah cabai rawit terdapat solanine, solamidine, solamargine, steroid, dan antibiotik.
Mengonsumsi cabai rawit diketahui dapat mengurangi penggumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol, mengatasi infertilitas atau ketidaksuburan, memperlambat proses penuaan, dan sebagai obat kuat.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz