Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Rekomendasi Liburan Tahun Baru, Menjajaki Goa Lowo Trenggalek Terpanjang Se-Asia Tenggara

Kubah Migunani
Kabar Trenggalek - Goa Lowo di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, dipercaya sebagai Goa terpanjang se-Asia Tenggara. Perlu usaha yang ekstra untuk menjajakinya. Nama goa ini diambil dari nama penghuninya, lowo, Senin (13/12/2021).Dalam bahasa Indonesia, lowo berarti kelelawar. Goa ini memang merupakan “rumah” bagi sekumpulan kelelawar yang menggantung di beberapa bagian langit-langitnya.Gua Lowo bisa didatangi sekadar untuk jalan-jalan, atau sekaligus belajar soal goa. Apabila ingin sekadar jalan-jalan santai, pengunjung bisa separuh dari panjang goa.Baca juga: Destinasi Wisata Buka, Pemkab Trenggalek Sibuk Kejar Target Vaksinasi“Konon, panjang goa ini berdasarkan catatan sekitar dua kilometer,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Sunyoto.Sunyoto merujuk pada hasil beberapa peneliti goa asal luar negeri bertahun-tahun lalu. Namun dari total panjang itu, hanya sekitar 850 meter (m) yang bisa dijelajahi oleh pengunjung.Bagi pengunjung yang mau menjelajahi lebih jauh Goa Lowo, maka harus menyelami sungai yang kedalamannya hingga 10 meter.Baca juga: Wisata Pantai Pasir Putih Trenggalek Masih Menjadi Primadona bagi WisatawanMenjelajah separuh dari akses jalur yang bisa dilalui sudah cukup bagi mereka yang sekadar ingin bersantai. Sementara bagi mereka yang berjiwa petualang, bisa menyusuri sampai titik paling ujung dekat sungai bawah tanah.Di dekat jalur paling ujung ini, terdapat juga sarang gerombolan kelelawar. Mulai sore menjelang malam, gerombolan kelelawar ini ini akan aktif keluar-masuk goa.“Kalau jam lima sore, sudah mulai kelelawarnya banyak yang keluar-masuk,” kata Suyono, salah satu penjaga wisata Gua Lowo.Baca juga: Belajar Menjaga Lingkungan dari Wisata Tebing Lingga TrenggalekDi salah satu titik lain, terdapat juga langit-langit gua dengan lubang yang menganga. Ini memungkinkan pengunjung melihat langit dari dalam gua apabila berdiri tepat di bawahnya.Sementara hampir di seluruh penjuru goa, dari akses pintu masuk hingga jalan ujung, stalaktit dan stalagmit memenuhi tiap sisi dengan aneka bentuk. Selain itu, aroma kurang sedap juga cukup menyengat ketika berada di dekat lokasi sarang kelelawar.Hanya saja, sebagai catatan, goa ini memiliki pemandangan yang cukup temaram. Lampu-lampu yang tersedia belum mencukupi untuk pengunjung menikmati tiap lekuk goa dengan mata talanjang. Jadi ada baiknya, pengunjung membawa alat penerangan sendiri.Goa lowo ini sempat ditutup karena pandemi Covid-19, untuk saat ini sudah dibuka kembali. Pembukaan destinasi wisata ini karena Trenggalek sudah masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.Sebelum pandemi pengunjung mencapai 200-400 orang pada hari libur, maka dari itu ketika pandemi melambung naik, destinasi wisata goal lowo itu ditutup untuk menghindari kerumunan.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *