Buku non-fiksi identik dengan tugas akademik untuk bahan literatur, penulisan ilmiah, dan sejenisnya. Muatannya terkesan berat.
Ada banyak variabel agar buku non-fiksi menjadi ‘sahabat sejati’ yang dekat dengan kita. Semuanya bermula dari kebutuhan pembaca. Apakah buku bisa menjawab masalah atau pertanyaan kita.
Untuk memudahkan menuntaskan bacaan buku non-fiksi, Alya Putri, penulis buku Cheers melalui instagramnya bacaanalya membagikan tips memilih buku non fiksi.
Daftar Isi [Show]
Kenali Tipe Pembaca
Mengenali tipe membaca seseorang tentu saja hanya bisa dilakukan oleh diri sendiri.
Coba kenali diri dengan mengidentifikasi apa yang disukai. Seperti ketebalan buku, suka tantangan baru atau cukup dengan zona nyaman selama ini, mencari buku untuk mencari solusi atau sekadar validasi untuk mengambil manfaat yang seperti apa. Cara apa yang dapat dilakukan agar memahami isi buku.
Pemilik nama Alya Putri ini juga menyarankan untuk tidak insecure dengan kemampuan diri dan coba dulu.
Cara untuk mempermudah agar paham isi buku adalah mencari gambaran umum sehingga sudah punya peta dalam pikiran. Buat diri familiar dengan isi buku supaya tidak merasa berat.
Bermula Dari Masalah yang Dihadapi
Salah satu motivasi membaca buku bisa jadi sebagai pelarian atau mencari solusi dari masalah yang dihadapi.
Kalau masalah sudah ditemukan, akan lebih cepat mencari buku, sesuai kebutuhan supaya pas dan dapat diterima oleh diri.
Jika buku non fiksi relate dengan keadaan, otak dengan cepat mencerna buku.
Pilih Format yang Betah Dibaca
Tidak semua buku non fiksi hanya memuat tulisan, banyak pula yang sudah membubuhkan ilustrasi dan menambah kesan dalam buku.
Banyak format buku non fiksi yang bisa dipilih oleh pembaca seperti buku ilustrasi, dengan paragraf pendek atau panjang.
Biasanya di mesin pencarian sudah ada sedikit informasi tentang buku jadi bisa mencari referensi melalui situs tertentu.
Editor:Danu S