KBRT – Dalam rasa gula aren khas Trenggalek yang memiliki cita rasa unik, terdapat proses pembuatan gula aren yang cukup rumit. Sebelum diolah menjadi gula, air nira harus dipanen terlebih dahulu oleh petani aren dengan teknik khusus.
Pada pohon aren, terdapat dua jenis bunga dengan fungsi berbeda. Di Trenggalek, proses pengambilan air nira ini disebut dengan istilah 'deres'.
"Kalau mulai deres, kita ambil dari nira bunga jantan pohon aren, Mas. Jadi, ada dua jenis bunga di pohon aren itu. Pertama, bunga betina yang nantinya menjadi kolang-kaling. Setelah bunga betina keluar, baru muncul bunga jantan yang mengandung air nira untuk di deres," ujar Nanang Kosim, seorang petani pohon aren asal Dusun Ngrancah, Desa Sawahan, Watulimo.
Nanang menjelaskan bahwa bunga jantan dan betina memiliki perbedaan dalam waktu kemunculannya. Biasanya, setelah muncul tujuh bunga betina, barulah bunga jantan tumbuh. Petani melakukan pemukulan pada tangkai bunga jantan agar lunak ketika mekar, sehingga memudahkan proses deres.
"Saat bunga jantan mekar, ada proses pemukulan agar tangkai bunga menjadi lunak. Kalau lunak, nanti lebih mudah untuk dipotong," tambahnya.
Pada ketinggian sekitar 15 meter, para petani aren melakukan deres dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Mereka memotong batas antara tangkai bunga dan bagian seperti ranting untuk mengumpulkan air nira. Dalam sehari, Nanang bisa mengumpulkan sekitar 15 liter air nira.
"Pengambilan nira dilakukan pagi dan sore, rata-rata mendapatkan 10–15 liter per hari. Jika bunga jantan tidak lagi mengeluarkan air, itu tanda bahwa bunga sudah mati. Jumlah produksi air nira tiap pohon juga berbeda-beda, tergantung genetik pohonnya. Setelah satu bunga habis, bunga baru akan tumbuh, tapi waktunya tidak pasti, bisa satu bulan atau hanya 15 hari," jelasnya.
Air nira yang terkumpul inilah yang nantinya diolah menjadi gula aren. Dari 15 liter air nira, biasanya bisa dihasilkan sekitar dua kilogram gula aren. Namun, jumlah produksi tergantung pada kadar air dalam nira—semakin tinggi kadar air, semakin sedikit gula yang dihasilkan.
Di kebunnya, Nanang memiliki sekitar 10 pohon aren, tetapi hanya tujuh di antaranya yang produktif.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz