KBRT - Produsen busana muslim di Trenggalek meraup keuntungan besar selama bulan Ramadhan. Produk mereka berhasil menarik minat pelanggan dari luar kota berkat strategi pemasaran online. Namun, di pasar lokal Trenggalek, peminatnya masih tergolong minim dibandingkan dengan pelanggan dari luar daerah.
Yusnita (37), pemilik rumah produksi busana muslim dan batik Afiqa Collection yang berlokasi di Jalan Raya Durenan, sekitar 600 meter timur Jembatan Dawung, mengakui bahwa penjualannya meningkat drastis saat Ramadhan hingga menjelang Lebaran.
“Omzet saya bisa bertambah dua kali lipat saat momen Ramadhan karena peminat baju batik, gamis, dan baju koko mulai meningkat sejak awal bulan puasa hingga hari raya,” jelasnya.
Nita telah menekuni bisnis produksi busana muslim dan batik sejak tahun 2015. Saat ini, ia memiliki 35 karyawan yang membantu proses produksi.
“Seluruh desain baju yang saya jual merupakan hasil desain saya sendiri. Sementara itu, kain batik dan bahan baku pakaian saya dapatkan dari toko kain berkualitas,” ujarnya.
Produk-produk Afiqa Collection dijual mulai dari harga Rp200.000, harga yang cukup eksklusif untuk semua item, termasuk kemeja batik, baju koko, gamis, serta busana muslim lainnya. Ia juga menyediakan busana anak-anak dengan harga yang sama.
“Saya mengedepankan kualitas dan kepuasan pelanggan dalam setiap produk. Saya menyadari bahwa dengan harga yang saya pasang saat ini, peminat di Trenggalek memang masih minim,” ungkapnya.
Selain menjual produk jadi, Nita juga menerima pesanan custom dari pelanggan. Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak akan membuat produk dengan harga lebih murah dari yang sekarang.
“Jika harus membuat produk baru dengan harga lebih rendah, saya tidak bisa, karena itu akan mempertaruhkan kualitas dan bisa mengecewakan pelanggan,” tandasnya.
Meski demikian, dalam waktu dekat, Nita berencana membuka toko baru di Jalan Sukarno-Hatta, Kelutan, Trenggalek, tepatnya di sebelah selatan Jembatan Ngasinan. Langkah ini bertujuan untuk mengenalkan produknya agar lebih diminati oleh masyarakat lokal.
“Saya ingin membuka toko baru agar dapat menarik lebih banyak peminat dari warga lokal. Jika usaha saya berkembang, tentu saya juga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja di Trenggalek,” harapnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz