Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Produksi Beras Trenggalek Surplus! Harga Menggunung, Tercium Aroma Mafia?

Luas lahan sawah di Trenggalek berdampak pada melimpahnya hasil panen. Namun, hal demikian belum jadi angin segar untuk masyarakat yang kesehariannya konsumsi nasi.

Berdasarkan data terakhir Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Kabupaten Trenggalek, ketersediaan beras Trenggalek 2022 mencapai 10.487 Ton. Sedangkan kebutuhan beras di Trenggalek hanya 1.538 Ton.

Didik Susanto, Kepala Dispertapan Trenggalek, menegaskan kondisi saat ini beras di Trenggalek mengalami surplus hingga 8.949 ton di tahun 2022.

Kata Didik, kondisi saat ini harga beras dipasaran kurang lebih 10 ribu. Harga itu menjadi angin segar bagi petani, namun tak jadi angin segar untuk masyarakat yang berprofesi sebagai buruh, dan wiraswasta.

"Sebenarnya diuntungkan, tapi di Trenggalek dan daerah lainnya, penduduknya kan tidak hanya petani, ada buruh pabrik, pekerja formal, dan informal yang ingin pangan murah," terang Didik.

Tegas Didik, petani sebenarnya memiliki keinginan harga beras di angka 10 ribu. Namun dirinya enggan menduga-duga stok beras yang melimpah namun harga beras tinggi.

"Mungkin faktor distribusi juga atau ada penimbunan atau bagaimana, karena beberapa pengamat juga menyatakan akan ada paceklik pangan yang akan melanda masyarakat dunia," ujarnya.

Sekadar menambahkan informasi, luas panen di Trenggalek tahun 2021 sebanyak 27.761 hektare, sementara pada tahun 2022 turun menjadi 25.031 hektare. Mengalami luasan penurunan yang disinyalir karena faktor bencana.