Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Prasasti Kamulan Balik ke Pangkuan Bumi Menak Sopal, Pemkab Trenggalek Gelar Murwakala

Kabar Trenggalek - Usai boyong Prasasti Kamulan dari museum waja kensis Tulungagung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek gelar murwakala atau ruwatan. Prasasti Kamulan merupakan penanda hari jadi Bumi Menak Sopal Trenggalek.Sebagai wujud syukur atas kembalinya Prasasti Kamulan, Pagelaran wayang atau ruwatan dilaksanakan di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Minggu (26/12/2021).Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, mengatakan murwakala ini sebagai bentuk spirit baru dalam pemerintahan dan menjauhkan Trenggalek dari hal buruk.Baca juga: Sejarah Mobilisasi Ekonomi Kaum Tani oleh PKI di Trenggalek"Murwakala atau ruwatan dengan pagelaran wayang kecil-kecilan ini sudah menjamur menjadi tradisi masyarakat Trenggalek, tujuannya sebagai bentuk syukuran dan menyingkirkan hal buruk," terang Syah.Syah menjelaskan, perjalanan pemindahan Prasasti Kamulan dimulai ketika ia ditugasi untuk audiensi dengan Bupati Tulungagung dulu."Pada intinya, semua berjalan lancar dan Bupati Tulungagung sangat legowo saat kita permisi mau membawa pulang Prasasti Kamulan," ucap Syah.Baca juga: Sesat Sejarah, Tulisan Candi Brawijaya Trenggalek Kini Jadi Taman BrawijayaPrasasti Kamulan yang telah berada di Kabupaten Tulungagung sejak era penjajahan Belanda itu dipindahkan dari Museum Daerah Tulungagung pada Kamis (16/12/2021).Syah berharap, penempatan Prasasti Kamulan di lingkungan Pendapa Trenggalek bisa menjadi sarana edukasi bagi para pelajar maupun masyarakat umum. Pihaknya berkomitmen akan melestarikan dan menjaga aset BPCB Jawa Timur itu.Koordinator Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim wilayah Tulungagung-Trenggalek, Hariyadi mengatakan, Prasasti Kamulan sejak zaman kolonial Belanda berada di wilayah Tulungagung dan dikumpulkan dengan puluhan prasasti maupun benda cagar budaya lainnya yang belum terawat.[caption id="attachment_8055" align=aligncenter width=960]Pagelaran wayang atau Murwakala untuk menyambut Prasasti Kamulan Pagelaran wayang atau Murwakala untuk menyambut Prasasti Kamulan/Foto: Pemkab Trenggalek[/caption]Baca juga: Mengenal Adat Sinongkelan, Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2021 dari Desa Prambon TrenggalekSebelum tahun 1996, Prasasti Kamulan disimpan di lingkungan Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Tulungagung. Kemudian, Prasasti Kamulan dipindahkan ke bangunan baru Museum Daerah Tulungagung.Keberadaan batu prasasti tersebut sebagai Prasasti Kamulan baru diketahui sekitar delapan tahun yang lalu, saat salah seorang peneliti asal Prancis, Profesor Arlo Griffiths melakukan penelitian."Kunjungan beliau meneliti dan mengkaji puluhan batu Prasasti yang tersebar di wilayah Kabupaten Tulungagung. Dari hasil kajian dan penelitiannya akhirnya diketahui nama dua prasasti, yakni Prasasti Lawadan yang berada di lingkungan Pabrik Marmer Besole dan Prasasti Kamulan yang berada di Museum Daerah Tulungagung," jelas Hariyadi.Hariyadi menjelaskan, dilihat dari sisi sejarah, Prasasti Kamulan memiliki peran besar bagi berdirinya daerah Trenggalek.Prasasti Kamulan merupakan hadiah dari Raja Kadiri Kertajaya kepada masyarakat sekitar Kamulan di masa lalu. Hadiah itu diberikan karena Raja Kadiri menilai masyarakat telah memiliki jasa membantu raja dalam peperangan melawan serangan musuh dari kawasan timur.Baca juga tulisan lainnya di kabartrenggalek.com tentang SEJARAH

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *