Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Pohon Tumbang Timpa Atap Rumah Warga Trenggalek hingga Rusak

Kabupaten Trenggalek terus dilanda berbagai peristiwa bencana alam. Salah satunya pohon tumbang yang menimpa atap rumah warga Trenggalek hingga rusak, pada Selasa (31/01/2023).Informasi itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek. Lokasi pohon tumbang yaitu di RT. 11 RW. 03, Dusun Singgihan, Desa Masaran, Kecamatan Munjungan.Awalnya, wilayah Kecamatan Munjungan diguyur hujan dengan intensitas ringan-sedang pukul 15.30 - 16.30 WIB disertai angin kencang.Akibat hujan dan angin kencang itu, pohon tumbang menimpa atap rumah milik Bahrudin, pukul 15.30 WIB. Sehingga, atap rumah sepanjang 5 meter dan lebar 2 meter itu rusak.Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di RT. 24 RW.10 Dusun Kasian, Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Akibatnya, pohon tumbang menimpa kabel Telkom dan menutup total badan jalan raya Panggul - Trenggalek.Atas peristiwa tersebut, TRC BPBD, TNI, POLRI, Pemerintah Desa Masaran beserta Masyarakat cek lokasi kejadian dan melaksanakkan kerja bakti pemotongan pohon dan perbaikan atap rumah milik Bahrudin.Kemudian TRC BPBD, TNI, POLRI, Camat Panggul, Pemerintah Desa Ngrencak beserta Masyarakat cek lokasi kejadian dan melaksanakkan kerja bakti pembersihan material pohon tumbang di jalan raya Panggul - Trenggalek.BPBD Trenggalek juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan mengantisipasi apabila terjadi hujan dan disertai angin kencang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan cuaca di berbagai wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat. Oleh karena itu, BMKG memberi rekomendasi kepada pihak terkait sebagai berikut:

  1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
  2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
  3. Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.
  4. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  5. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
  6. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
  7. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui Website BMKG https://www.bmkg.go.id.