Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Pertama Digelar di Trenggalek, 13 Organisasi Merajut Indonesia dari Desa Melalui Doa Bersama

Kubah Migunani
Pertama Digelar di Trenggalek, 13 Organisasi Merajut Indonesia dari Desa Melalui Doa Bersama
KABARTRENGGALEK.com - Sejumlah 13 Organisasi Lintas Agama dan Organiasi Kepemudaan di Kabupatan Trenggalek bentangkan karpet merah doa bersama dalam menghadapi pandemi corona virus disaese (Covid-19). Doa bersama ini menjadi acara yang pertama kali digelar untuk menumbuhkan rasa toleransi di Trenggalek. Acara doa bersama itu dilakukan secara offline di dalam ruang smart center serta online melalui aplikasi zoom, Kamis (19/08).
Acara doa berasama dalam tajuk "Merajut Indonesia dari Desa" dihadiri oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin. Pria yang akrab disapa Gus Ipin itu memohon maaf atas segala kesalahan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam penanganan Pandemi Covid-19.
"Kami mohon maaf terhadap masyarakat Trenggalek terkait penanganan pandemi ini, dan juga kami tidak tanggung-tanggung untuk menyelesaikan dan memberi pelayanan masyarakat hal ini keterkaitan dengan rencana kami untuk hutang tidak lain untuk penanganan Covid-19," sapa Gus Ipin.
Senada dengan Mas Ipin, Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Trenggalek Muh. Izzudin Zakki mengatakan bahwa apapun kebijakan pemerintah saat ini dalam mengentaskan pandemi Covid-19 sudah dipikirkan secara matang-matang.
"Kita sebagai masyarakat yang beragama di kitab agama masing-masing sudah dijelaskan bahwasanya pemimpin kita merencanakan apapun dengan pertimbangan yang sudah matang. Dan kita sebagai masyarakat harus gotong-royong mendukung progam pengentasan dari pandemi ini," tegas Gus Zakki.
Sementara itu, Ketua Pemuda Muhammadiyah, Trigus Dodik Susilo mengatakan ketrenyuhannya. Pasalnya, dalam kegiatan tersebut baru pertama digelar di Trenggalek, dan juga atas inisiasi bersama.
"Saya sangat trenyuh pada malam hari ini, yang mampu saya sampaikan ialah walaupun dalam masa pandemi, sebagai pemuda tetaplah kritis. Pemerintah kalau berprestasi ya kita puji, kalau tidak maksimal dalam mengemban amanahnya ya kita ingatkan dengan cara mengkritisinya. Saya analogikan korupsi di tengah pandemi, apa etis oknum plat merah seperti itu? Pasti semua bisa melogikanya sendiri-sendiri," terang pria kelahiran Watulimo itu.
Sementara itu dalam acara 13 organisasi Lintas Agama dan Organiasi Kepemudaan di Kabupatan Trenggalek yang terlibat dalam acara tersebut antara lain:
1. Pemuda Muhammadiyah; Trigus Dodik Susilo.
2. GP Ansor; Muhammad Izuddin Zakki
3. GMNI; Yenu Rizki Widiyawan
4. BAMAG; Yusuf Agus Sugiantoro.
5. Nasyiatul Aisyiyah; Yuniek Fauzanin Mahmudah.
6. Fatayat NU; Nadhirotul Ulfa.
7. IPM; Firman Dani Wijaya.
8. IPNU; M. Jalaluddin Fajar.
9. IPPNU; Sabili Arif.
10. HMI; Muh Zaris Nur Imami.
11. PERADAH; Ketut Ayusia.
12. IMM; Adiema Rahmandani.
13. PMII; M Abdul Fatah.
Dalam agenda tersebut juga menjadi salah satu moment Organisasi Lintas Agama dan Lintas Pemuda memperingat Hari Kemerdekaan Ke 76 Republik Indonesia. (kbrt)
 
 
Baca Juga:
 
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *