KBRT – Peringatan satu Suro 2025, harga Pisang Raja di Kabupaten Trenggalek melonjak drastis. Di Pasar Basah Trenggalek, harga satu tangkep (dua sisir) pisang yang biasanya dijual Rp30 ribu hingga Rp40 ribu, kini naik menjadi Rp60 ribu hingga Rp70 ribu.
Suyatin, pedagang pisang di pasar tersebut, mengatakan bahwa lonjakan harga disebabkan oleh meningkatnya permintaan, terutama dari para anggota perguruan silat yang membutuhkan pisang sebagai bagian dari perlengkapan upacara adat sah-sahan.
“Mulai banyak yang mencari sejak lima hari yang lalu, banyak anak-anak perguruan silat yang ke sini (pasar),” ujar Suyatin.
Namun demikian, tidak semua pisang langsung laku terjual. Menurut Suyatin, pembeli cenderung memilih pisang dengan kualitas terbaik. Mereka biasanya mencari pisang yang mulus tanpa bercak dan jumlah buah pada setiap sisir harus seragam.
“Harus halus, tidak boleh ada bercak. Selain itu jumlahnya harus sama. Kalau sisir pertama 16 buah, maka pohon kedua juga harus 16 buah,” jelasnya.
Suyatin biasanya memperoleh stok pisang dari para petani lokal yang langsung mengantar ke pasar. Ia menambahkan, fenomena kenaikan harga ini merupakan kejadian tahunan yang selalu terjadi saat memasuki bulan Suro.
Kenaikan harga diprediksi hanya berlangsung sementara. Menurutnya, harga pisang akan kembali normal setelah rangkaian acara dan ritual keagamaan maupun silat usai.
“Sepasar (lima hari) lagi mungkin sudah turun, permintaan akan normal kembali karena hajatan sudah selesai, lalu acara silat juga selesai,” tutupnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Lek Zuhri