Ada perbedaan
alen-alen Trenggalek dan lanting Kebumen Jawa Tengah, meskipun keduanya memiliki bentuk seperti cincin atau bolong di tengahnya. Perbedaan ini menarik untuk diketahui, agar bisa membedakan saat akan beli nanti.Perlu di ketahui, Trenggalek adalah salah satu kabupaten dengan bentuk geografi pegunungan dan berbatasan langsung dengan samudera di Jawa Timur, yang jaraknya dari Kota Surabaya sekitar 175,8 KM. Trenggalek terkenal dengan ragam wisata alamnya yang eksotis.Salah satu wisata unggulan asal Trenggalek adalah pantainya. Pantai di Trenggalek memiliki karakteristik dengan ombak yang relatif tenang karena kebanyakan kawasannya berada di sebuah teluk. Serta masih alami sebab tidak terlalu dijamah manusia.
Perbedaan Alen-Alen Trenggalek dan Lating Kebumen
1 . Arti Nama
Alen-alen Trenggalek dinamakan demikian karena bentuknya mirip cincin yakni bolong tengahnya, atau orang Jawa menyebutnya “ali-ali”. Sehingga, lambat laun dari kata “ali-ali” mengalami perubahan penyebutan menjade “alen-alen”.Alen-alen sudah ada di Trenggalek sejak tahun 1894. Pada awalnya, jajanan ini dipopulerkan oleh bupati Trenggalek ketiga yang bernama Raden Tumenggung Wijoyo Kusumo.Di Kebumen Jawa Tengah, lanting juga disebut sebagai klanting. Konon, kata lanting berasal dari pemberian orang asing. Yakni berasal dari kata
“land think” atau tanah berpikir. Sebab, ada orang asing yang terkagum-kagum dengan kecerdasan masyarakat lokal membuat jajanan yang sederhana namun gurih.
2 . Tekstur
Perbedaan yang mencolok antara alen-alen Trenggalek dan lanting Kebumen adalah teksturnya. Alen-alen memiliki tekstur renyah dan mudah larut saat terkena air.Selain itu, alen-alen cenderung lebih ringan karena bagian dalamnya terdapat semacam gelembung udara alias sedikit kopong. Kondisi ini juga menyebabkan alen-alen mudah mlempem saat terkena udara.Sementara lanting asal kebumen memiliki tekstur sedikit keras, namun bagian dalamnya cukup padat yang menyebabkan jajanan ini lebih berat. Cenderung lebih padat dan berisi, lanting tidak mudah larut saat terkena air.Kelebihan yang dimiliki lanting adalah tidak mudah mlempem saat terkena udara dalam waktu lama. Sebab, teksturnya yang padat membuat jajanan ini awet renyah.
3 . Warna
Alen-alen memiliki warna original berwarna kuning kememasan. Warna ini berasal dari pewarna makanan organik, yakni berupa kunyit. Meski kini warna alen-alen berkembang dan memiliki beragam variasi.Sementara lanting biasanya diproduksi dengan warna khasnya putih semi kecoklatan dengan kombinasi sebagian berwarna merah muda. Warna putih ini adalah warna asli dari bahan dasar lanting, yakni tepung singkong.
4 . Bahan Baku
Melihat karakteristik tekstur antara alen-alen dan lanting bisa merepresentasikan bahan dasarnya. Meski sama-sama berbahan dasar singkong, ada yang membedakan keduanya.Dengan teksturnya yang lebih renyah dan lembut, alen-alen terbuat dari tepung pati singkong. Tepung pati ini terkenal dengan teksturnya yang lebih halus dan bisa mengembang saat dibuat makanan. Hal ini bisa ditunjukan dari rongga-rongga pada alen-alen.Sementara lanting terbuat dari tepung singkong kasar dengan sedikit pati. Hal ini membuat lanting sedikit lebih keras, namun padat dan lebih berisi atau sedikit rongga.
5 . Variasi Rasa
Baik alen-alen Trenggalek dan lanting Kebumen memiliki rasa original masing-masing yang renyah dan gurih. Ada variasi rasa yang lebih kekinian.Alen-alen Trenggalek yang kini terjual di pasaran ada beberapa varian rasa seperti pedas manis, pedas original, keju, dan rasa balado. Rasa ini terletak pada bumbu tabur yang dipakai.Alen-alen modern cenderung lebih menggunakan tambahan bumbu bawang putih. Sehingga rasanya lebih gurih dan kaya akan rempah.Sementara untuk lanting khas Kebumen kini memiliki varian rasa berupa pedas manis, keju, bawang, dan jagung bakar. Varian rasa ini juga mempengaruhi warna lanting. Meski tak terlalu mencolok karena bumbunya dimasukan saat adonan diuleni.[caption id="attachment_10224" align=aligncenter width=640]
Alen-Alen, jajanan khas Trenggalek/Foto: Dokumen istimewa[/caption]
Persamaan Alen-Alen Trenggalek dan Lanting Kebumen
Setelah membahas perbedaan alen-alen Trenggalek dan lanting Kebumen, kini penulis akan membahas persamaan kedua jajanan khas tersebut. Persamaan yang pertama datang dari bahan dasarnya yang berupa singkong.Kemudian, baik alen-alen dan lanting memiliki kesamaan berupa makanan rakyat yang setia menemani dari zaman ke zaman. Bentuk kelokalan dan kesederhanaan itu terwujud dari bahan dan bentuk penyajiannya yang sederhana.Akan tetapi, alen-alen dan lanting memiliki rasa gurih dan otentik dari zaman ke zaman. Kedua jajanan tersebut selain bisa dijadikan camilan juga bisa dijadikan makanan pelengkap pengganti kerupuk. Rasa gurihnya bisa membuat napsu makan bertambah.Persamaan terakhir, alen-alen dan lanting adalah menjadi ikon jajanan khas daerah masing-masing. Di Trenggalek alen-alen jadi kebanggan masyarakat setempat dan jadi sajian tiap kali ada acara-acara. Begitu pula bagi lanting di masyarakat Kebumen.
Tempat Membeli Alen-Alen khas Trenggalek
Jika Anda sedang berwisata atau melintasi Trenggalek dan ingin membeli alen-alen sebagai oleh-oleh tak perlu bingung lagi. Sebab jajanan ini telah banyak yang menjualnya.Ada dua tempat yang menjadi rekomendasi untuk membeli alen-alen. Pertama ada di Pasar Pon Trenggalek, dan kedua ada di deretan ruko sentra alen-alen di Kecamatan Pogalan, tepat di pinggir jalan raya Trenggalek – Tulungagung.Lokasi Google Maps Pasar Pon
klik di sini.Lokasi Ruko Sentra Alen-Alen Pogalan
klik di sini.Demikian artikel tentang perbedaan alen-alen Trenggalek dan lanting Kebumen yang memiliki bentuk sama. Ternyata ada perbedaan di antara kedua makanan tersebut. Meski begitu, keduanya sama-sama makanan yang lezat sebagai teman makan dan ngemil.