KBRT - Ketakutan publik adalah ketakutan yang dirasakan seseorang ketika berada di hadapan orang banyak atau dalam situasi sosial yang memerlukan perhatian. Ketakutan ini dapat muncul dalam berbagai konteks, seperti berbicara di depan umum, tampil di depan kamera, atau bahkan saat berinteraksi dengan orang asing.
Dalam konteks profesional, ketakutan publik dapat menghambat kemampuan seseorang untuk berprestasi di tempat kerja misalnya dalam presentasi proyek di depan tim atau saat menjalani wawancara kerja. Dampak dari ketakutan publik dapat sangat merugikan bagi individu.
Secara emosional, ketakutan ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan rendah diri. Seseorang yang mengalami ketakutan publik mungkin merasa sulit untuk mengungkapkan pendapat atau ide-ide mereka, karena takut akan penilaian negatif dari orang lain.
Hal ini dapat menghambat perkembangan karir seseorang dan menghambat kemampuan untuk mencapai potensi sepenuhnya. Secara fisik, ketakutan publik juga dapat menyebabkan gejala seperti gemetar, keringat dingin, atau bahkan serangan panik.
Gejala-gejala ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi dengan baik dalam situasi sosial atau profesional tertentu. Dalam jangka panjang, ketakutan publik yang tidak diatasi dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik seseorang.
Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengalami ketakutan publik untuk belajar mengelola dan mengatasi ketakutan tersebut. Dengan pemahaman yang baik tentang sumber ketakutan dan teknik-teknik untuk mengatasinya, seseorang dapat membangun kepercayaan diri dan menghadapi situasi sosial atau profesional dengan lebih tenang dan percaya diri.
Dilansir dari buku Menghadapi Ketakutan Publik: Berbicara dan Tampil dengan Percaya Diri karya Stanza Aquina, berikut penyebab umum ketakutan publik.
Takut Akan Penilaian Orang Lain
Ketakutan publik dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan individual. Salah satu penyebab utama adalah rasa takut akan penilaian orang lain. Ini seringkali berkaitan dengan ketakutan akan dianggap bodoh, tidak kompeten, atau tidak menarik oleh orang lain.
Rasa takut ini bisa bersumber dari pengalaman negatif sebelumnya, seperti pengalaman merasa malu atau diejek oleh orang lain saat berbicara di depan umum.
Kurang Kepercayaan Diri
Kurangnya kepercayaan diri juga dapat menjadi penyebab ketakutan publik. Orang yang kurang percaya diri cenderung merasa tidak mampu untuk menghadapi situasi sosial atau profesional yang menuntut mereka untuk tampil di depan orang banyak.
Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman traumatis di masa lalu, seperti pengalaman bullying atau penolakan, yang membuat mereka merasa rendah diri. Ketakutan publik juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Ada bukti bahwa ketakutan sosial dapat memiliki komponen genetik, yang berarti seseorang lebih rentan terhadap ketakutan publik jika memiliki riwayat keluarga dengan masalah kecemasan serupa.
Lingkungan
Lingkungan juga dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan ketakutan publik, terutama jika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang tidak mendukung atau sering mengkritik. Selain itu, kurangnya keterampilan komunikasi juga dapat menyebabkan ketakutan publik.
Jika seseorang tidak terbiasa berbicara di depan umum atau tidak memiliki keterampilan untuk menyampaikan ide-ide mereka dengan jelas dan meyakinkan, mereka mungkin merasa cemas dan tidak percaya diri saat berada dalam situasi yang menuntut mereka untuk berbicara di depan banyak orang.
Dalam mengatasi ketakutan publik, penting untuk memahami penyebabnya dengan baik. Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu ketakutan publik, seseorang dapat mulai mengambil langkah-langkah untuk mengatasi ketakutan tersebut.
Ini bisa melibatkan berbagai strategi, mulai dari meningkatkan kepercayaan diri, belajar keterampilan komunikasi yang efektif, hingga mengubah pola pikir negatif yang mungkin memperburuk ketakutan publik.***
Kabar Trenggalek - Edukasi