Memiliki finansial yang sehat tentu menjadi impian banyak orang, khususnya bagi pejuang cuan yang merencanakan keuangan dengan matang sejak dini. Namun, tantangan seperti melemahnya nilai tukar rupiah, kenaikan harga bahan pokok, hingga peningkatan pajak dari 11% menjadi 12% menjadi momok tersendiri dalam perjalanan menuju keuangan yang sehat.
Menyambut tahun baru 2025, saatnya melakukan financial check-up untuk memastikan keuangan kita berada di jalur yang benar. Berikut delapan indikator finansial sehat yang diadaptasi dari buku Make It Happen karya Prita Hapsari Ghozie.
Daftar Isi [Show]
1. Punya Dana Darurat
Setiap individu wajib memiliki dana darurat minimal tiga kali pengeluaran rutin bulanan. Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda mencapai Rp5 juta, maka dana darurat ideal adalah Rp15 juta. Namun, dengan kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian, disarankan untuk menargetkan hingga 12 kali pengeluaran bulanan.
2. Mampu Mengelola Uang
Pengelolaan keuangan yang sehat mencakup kemampuan membayar cicilan utang. Total pembayaran cicilan, termasuk kartu kredit, kredit kendaraan, dan kredit perumahan, tidak boleh melebihi 30% dari penghasilan rutin bulanan. Jika cicilan melebihi batas tersebut, Anda perlu bekerja lebih keras untuk melunasi utang agar tetap sehat secara finansial.
3. Punya Rumah Tinggal
Kebutuhan primer manusia meliputi sandang, pangan, dan papan. Memiliki rumah tinggal adalah salah satu indikator keuangan sehat. Hindari membeli barang yang bukan kebutuhan primer hanya untuk mengikuti tren gaya hidup.
4. Punya Dana Pendidikan
Dana pendidikan sering menjadi kekhawatiran terbesar bagi para orang tua. Dengan kenaikan biaya pendidikan yang mencapai 15% per tahun, persiapan matang sangat diperlukan. Pastikan Anda sudah menghitung kebutuhan dana pendidikan anak dan mulai berinvestasi untuk mencapainya.
5. Punya Tabungan Hari Tua
Bagi karyawan, dana pensiun mungkin sudah disiapkan oleh perusahaan. Namun, bagi pebisnis, penting untuk menyiapkan tabungan hari tua agar tetap nyaman di masa pensiun. Jangan hanya mengandalkan penerusan bisnis kepada anak tanpa persiapan yang matang.
6. Mampu Mengendalikan Gaya Hidup
Gaya hidup yang tinggi, terutama di kota besar, sah-sah saja selama sesuai dengan kemampuan finansial. Jangan sampai gaya hidup tersebut mengandalkan utang, yang justru akan membebani keuangan Anda di kemudian hari.
7. Punya Asuransi
Asuransi sangat penting untuk melindungi nilai aset dan jiwa. Satu kejadian seperti sakit keras atau musibah dapat berdampak besar pada keuangan. Dengan asuransi yang terpercaya, Anda tidak perlu khawatir tentang dampak finansial dari kejadian tak terduga.
8. Tahu Portofolio Keuangan Keluarga
Setiap anggota keluarga perlu memahami kondisi keuangan keluarga, termasuk aset yang dimiliki. Apakah hanya rumah tinggal atau ada aset lain yang bisa mendukung tujuan finansial keluarga? Kolaborasi dalam keluarga menjadi kunci keberhasilan menuju finansial yang sehat.
Dengan memeriksa kondisi keuangan berdasarkan delapan indikator di atas, Anda dapat menyusun strategi yang lebih baik untuk menyambut tahun baru 2025. Ingat, langkah kecil yang konsisten akan membawa Anda lebih dekat pada tujuan keuangan yang sehat.
Editor:Bayu Setiawan