Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Pengganti Nasi Putih, Makanan Karbohidrat Penderita Diabetes

  • 21 May 2025 17:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Umumnya para penderita diabetes dibatasi masalah makanan alias banyak pantangannya. Banyak penderita diabetes yang belum mengetahui jenis makanan yang harus dipantang dan jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi.

    Dilansir dari buku Jamu Ajaib Penakluk Diabetes karya Ning Harmanto & Dr. Prapti Utami, berikut sumber karbohidrat dari makanan yang cocok untuk para diabetesi.

    Sumber Karbohidrat bagi Diabetesi

    Penderita diabetes dianjurkan untuk mengurangi atau membatasi jumlah asupan karbohidrat. Sumber karbohidrat yang baik dikonsumsi oleh para diabetesi diantaranya beras merah organik, beras hitam, kentang, ubi, jagung, dan talas.

    Beras Merah Organik

    Mengkonsumsi beras organik mampu mencegah masuknya kandungan senyawa toksik arsenik yang umumnya terkandung dalam beras yang dibudidayakan secara anorganik. Kadar arsenik yang rendah memang tidak akan menimbulkan penyakit akut, tetapi berisiko menimbulkan kanker dalam jangka panjang.

    Mengkonsumsi nasi merah memang tidak seenak makan nasi putih. Namun, dengan mengonsumsi beras merah dalam jangka waktu yang lama dapat membantu mengatasi beragam gangguan kesehatan, meningkatkan kebugaran tubuh, dan meningkatkan penampilan kulit. 

    Beragam manfaat dapat diperoleh dari mengkonsumsi beras merah organik ini, diantaranya meningkatkan pengaturan tekanan darah, menurunkan risiko diabetes, menurunkan kadar kolesterol jahat, mencegah penyakit jantung koroner, membantu menyehatkan jantung terutama pada wanita pasca-monopause, mengurangi risiko sindrom metabolik, mencegah kanker, dan membantu mencegah terjadinya batu kemih.

    Selain itu, dapat menghindarkan anak-anak dari penyakit asma. Di samping itu, bermanfaat untuk mengendalikan stres dan membantu tidur agar lebih nyenyak.

    Beras Hitam

    Beras hitam memiliki banyak keistimewaan. Beras ini mempunyai rasa nasi yang enak, pulen, wangi dengan kandungan mineral antosianin yang sangat baik untuk kesehatan. Pada beras hitam, aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga warna beras menjadi ungu pekat mendekati hitam.

    Beras hitam memiliki khasiat yang lebih baik dibandingkan dengan beras merah atau beras warna lainnya. Mengkonsumsi nasi dari beras hitam memberikan banyak manfaat lain seperti dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, memperbaiki kerusakan sel hati, mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker atau tumor, memperlambat penuaan, sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia.

    Antioksidan yang terkandung dalam beras hitam adalah antosianin. Antosianin juga memiliki sifat sebagai antikarsinogenik. Antosianin berkhasiat untuk melindungi sistem kardiovaskular, menjaga kadar gula darah tetap normal, mencegah penyakit saluran kencing, serta menghambat serangan bakteria Helicobacter pylori yang menyebabkan masalah lambung, kanker perut, dan radang usus.

    Selain aspek kesehatan, antosianin digunakan untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini dengan membentuk kolagen baru karena pada saat yang sama ia juga mampu meningkatkan efek vitamin C dan untuk mengembalikan keremajaan kulit.

    Kentang

    Sumber karbohidrat lain yang dapat dijadikan alternatif menu bagi penderita DM adalah kentang. Kandungan gizi dalam kentang meliputi karbohidrat, serat, air, protein, zat besi, timin, niasin, fosfor, kalium, dan vitamin C. Vitamin C yang terkandung dalam setiap 100 gram kentang sebanyak 17 mg.

    Umbi kentang memiliki banyak khasiat di antaranya untuk mengobati eksem, menghilangkan rasa nyeri pada tulang, menurunkan tekanan darah, meluruhkan air kencing, mempertahankan kebugaran tubuh, 

    dan anti-aging. Kentang juga dapat digunakan untuk terapi mencegah kanker, asam urat, ginjal, lever, jaringan otot, dan proses peremajaan tubuh. 

    Ubi Jalar 

    Tanaman yang konon berasal dari Amerika tropis ini mampu hidup liar menjalar. Ubi jalar di Indonesia dikenal ada tiga jenis, yaitu ubi putih, merah, dan ungu. Ubi jalar memiliki banyak khasiat, baik dari daging buahnya maupun daunnya. 

    Khasiat ubi jalar didapatkan dari kandungan kimia yang ada di dalamnya. Kandungannya meliputi protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2, C, dan asam nikotinat. Dari kandungan tersebut ubi jalar berkhasiat sebagai tonik dan menghentikan perdarahan. 

    Daun ubi jalar juga dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti keseleo, luka terpukul, eksem, bisul, dan herpes. Pemanfaatannya dilakukan hanya dengan memarut atau menghaluskannya, lalu menempelkannya ke bagian yang sakit. 

    Ubi jalar merah juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti penyakit kuning, pembengkakan, rematik, asam urat, pegal linu, dan rabun senja. Selain itu, dapat juga dimanfaatkan untuk mengobati sakit tenggorokan, kencing manis, melancarkan peredaran darah, dan menurunkan kolesterol. 

    Jagung

    Pilihan karbohidrat lainnya adalah jagung. Jagung merupakan sumber karbohidrat yang mengandung zat-zat berguna bagi metabolisme tubuh, diantaranya gula, kalium, asam jagung, dan minyak lemak. Mengonsumsi jagung yang masih muda juga kaya akan manfaat karena banyak mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, serta vitamin A, B1, B6, C dan K.

    Mengonsumsi jagung yang masih muda dapat memperlancar air seni, menyembuhkan radang ginjal, batu ginjal, hipertensi, diabetes, rakhitis, batu empedu, cacar air, diare, keguguran, dan  melancarkan ASI.

    Talas

    Umbi talas telah lama dikenal masyarakat pedalaman karena umbinya lezat dan mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan enak. Di Indonesia, tanaman talas bisa dijumpai paling banyak di Bogor, Malang, dan Bali.

    Mengkonsumsi umbi talas memiliki banyak khasiat, seperti melancarkan pencernaan dan sangat baik dijadikan sumber karbohidrat bagi penderita DM.

    Mengkonsumsi talas membutuhkan kehati-hatian. Salah dalam mengolah dapat menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada kulit (tenggorokan). Hal tersebut disebabkan adanya kandungan kalsium oksalat pada talas yang cukup tinggi. 

    Mengurangi kadar oksalat dalam talas dapat dilakukan dengan merendam talas dalam larutan garam selama 5 menit, lalu mencucinya hingga bersih. 

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz