Kabar Trenggalek - Presiden Joko Widodo menargetkan angka kemiskinan ekstrem seluruh Indonesia di angka 0% pada tahun 2024 mendatang, Selasa (01/02/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, usai rapat bersama Jokowi. Airlangga membahas angka kemiskinan di Indonesia yang saat ini sedang naik.
"Arahan Bapak Presiden terkait dengan agenda kemiskinan, disampaikan bahwa kemiskinan ekstrem di tahun 2024 itu targetnya adalah 0% dan kemiskinan di tahun 2022 kembali menjadi 8,5-9 persen,” ujar Airlangga usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Kemiskinan Ekstrem, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Delapan Wahana Air Terbaru di Trenggalek, Wajib Coba saat Berkunjung ke Pantai Mutiara
Airlangga mengatakan, dari roadmap pengentasan kemiskinan, tahun 2022 ini difokuskan kepada 35 kabupaten/kota di tujuh provinsi.
Menurut keterangan Airlangga, pemerintah akan berfokus dalam mengentaskan kemiskinan di 212 kabupaten/kota pada 2022, dengan prioritas perluasan dan tingkat kemiskinan ekstrem di angka 3% sampai 3,5%.
Lalu pada 2023 dan 2024, sambung Airlangga, fokus akan ditujukan kepada 514 kabupaten/kota dengan target tingkat kemiskinan ekstremnya di angka 2,3% sampai 3%. Pada 2024, target tingkat kemiskinan ekstrem adalah 0%.
Baca juga: Dari 35 Pejabat Daerah, Hanya 6 yang Dapat Penghargaan Desa Wisata Trenggalek
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan bahwa pengentasan kemiskinan di Trenggalek ini bukan hal yang mudah.
Angka kemiskinan di Kabupaten Trenggalek pada 2019 mencapai 10%. Memasuki 2020, kemunculan pandemi Covid-19, secara signifikan meningkatkan persentase kemiskinan hingga 2%, dengan total menjadi 12% atau setara 16 ribu jiwa.
"Paling cepat Pemkab dapat menurunkan 1% kemiskinan dalam waktu hampir lima tahun," ucap Arifin saat di forum Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2023.
Arifin menarget untuk tiap tahun ke depannya, Pemkab Trenggalek mampu menurutkan angka kemiskinan satu digit atau 1%.
“Saya berharap per tahun secara gradual, kita bisa turun 1%, sehingga target dari Pak Jokowi bisa kami kejar," tandas Arifin.