Pemilu 2024, Ratusan Pemilih Tambahan Tercatat di Trenggalek

Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di Trenggalek dua bulan jelang pemilihan umum (pemilu) tampaknya mulai bertambah. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek catat ratusan DPTb.Komisioner KPU Trenggalek, Muhammad Indra Setiawan, Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, ingin informasi luas soal DPTb tersebar kepada masyarakat. Hal itu diungkapkan saat sosialisasi dan rapat evaluasi DPTb.Katanya, selama empat bulan pemilih yang masuk di Trenggalek maupun keluar cukup fluktuatif. Dari rekapitulasi KPU Trenggalek di November 2023 pemilih yang masuk 296 dan pemilih keluar hampir 250."Memang secara jumlah fluktuatif ya yang kita hitung dari 4 bulan. Kami rekap di November 2023, sebanyak 296 pemilih masuk, dan pemilih keluar hampir 250," terangnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media.Indra meyakini intensitas pengurusan DPTb ini semakin kuat semakin banyak karena sudah mendekati Pemilihan 2024. Dengan demikian KPU Trenggalek untuk bisa memfasilitasi pemilih ia menyiapkan diri."Kami meyakini intensitas pengurusan DPTb ini semakin kuat dan semakin banyak, kami perlu bersiap dini mungkin karena Pemilu 2024 sudah dekat," tegasnya.Soal kuota 2 persen setiap DPTb di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Indra menegaskan bahwa bahasa regulasi memang seperti itu. Hitunganya adalah setiap Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada tambahan 2 persen surat suara."Sebenarnya tidak ngomong kuota, bahasa di regulasi kita itu surat suara yang disediakan di TPS dua persen dari jumlah DPT yang ada. Ketika DPTb setiap TPS itu berkemungkinan lebih 2 persen," tambahnya.Paparnya, ketika pemilih yang sudah dilakukan inventarisasi, KPU Trenggalek bakal melakukan pencermatan Sidalih, kemudian bisa menempatkan pindah pemilih yang lebih 2 persen."Pelayanan DPTb normal 30 hari menjelang Pemilu, namun sesuai putusan Mahkamah Konstitusi [MK] ada empat kategori khusus; yang bekerja di luar tempat; yang sakit; ketimpa bencana; dan yang hanya bisa melakukan pengurusan 7 hari menjelang Pemilu," tandasnya.