KBRT - Permintaan minyak goreng di Kabupaten Trenggalek meningkat selama bulan suci Ramadan 1446 H, meski diterpa isu pengurangan jumlah volume, Jumat (14/03/2025).
Hal itu berdasarkan pengakuan distributor minyak goreng di Jalan R.A. Kartini, Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Dwi Hariyani. Ia menyebutkan salah satu minyak goreng yang paling diburu adalah Minyakita.
Adanya isu penyunatan takaran Minyakita di daerah lain tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk berburu minyak goreng subsidi tersebut.
"Bulan Ramadan ini terjadi peningkatan permintaan minyak goreng, sehari bisa sampai 500-600 dus, padahal kalau hari-hari biasa 200-300 dus," kata Dwi.
Peningkatan permintaan Minyakita tersebut membuat Dwi harus memutar otak. Sebab, minyak goreng yang dikirim dari pabrik ke distributor pun juga dibatasi.
"Setiap datang 1 truk berisi 2.000 dus, itu harus kita bagi dalam satu minggu. Setiap 1 dus Minyakita berisi 12 pouch minyak goreng kemasan 1 liter," lanjutnya.
Di hari-hari biasa pun pembatasan pengiriman Minyakita juga berlaku. Namun, karena permintaannya tidak terlalu tinggi, Dwi lebih mudah untuk membaginya.
"Untuk harganya masih di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi). 1 dus kita jual Rp185 ribu," tegasnya.
Jika 1 dus berisi 12 kemasan Minyakita kemasan 1 liter, maka per liter Minyakita dijual dengan harga Rp15.416.
Harga tersebut masih di bawah HET yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Rp15.700 per liter.
"Kita tidak jual (Minyakita) yang kemasan botol karena harganya sudah tinggi, sudah di atas HET," tandasnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zuhri