Kabupaten Trenggalek berhasil menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Kewirausahaan pada 30 November hingga 2 Desember 2024 di Graha Bhawarasa. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada calon pengusaha lokal dalam mengembangkan potensi bisnis mereka.
Heri Yulianto, Kepala Disperinaker Trenggalek, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali wirausahawan dengan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan bisnis. “Kami ingin para pelaku UMKM tidak hanya memahami potensi yang ada di tingkat lokal, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memasarkan produk mereka secara digital dan menjangkau pasar yang lebih luas,” katanya.
Pelatihan yang terselenggara selama tiga hari tersebut, penyelenggara memberikan berbagai materi kepada 30 peserta dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas mereka menjadi pengusaha yang mandiri dan kompetitif di dunia industri. Beberapa tujuan utama pelatihan ini antara lain:
- Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan: Peserta diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan pengelolaan bisnis mereka.
- Perbaikan Pengelolaan Bisnis: Pelatihan ini memberikan wawasan mengenai prinsip-prinsip manajemen dan strategi bisnis yang efektif, agar para pelaku usaha bisa mengelola bisnis mereka dengan lebih baik.
- Memperluas Jaringan dan Kolaborasi: Para peserta diberi kesempatan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan pengusaha lain, yang akan membantu mereka memperluas jaringan serta berbagi pengetahuan.
- Mendorong Inovasi dan Kreativitas: Pelatihan ini mendorong pelaku usaha untuk lebih inovatif dan kreatif dalam mengembangkan produk dan layanan mereka.
- Peningkatan Kapasitas Menghadapi Tantangan Bisnis: Pelatihan ini juga bertujuan untuk membekali peserta dengan kemampuan untuk menghadapi tantangan yang ada dalam dunia bisnis.
Heri Yulianto menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga melibatkan praktik langsung di mana peserta dapat berkolaborasi, bereksperimen, dan mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam situasi nyata. “Selain teori, peserta juga diberi kesempatan untuk berkolaborasi dan bereksperimen. Pengalaman praktis ini akan menguatkan kemampuan kewirausahaan mereka secara menyeluruh,” ujarnya.
Evaluasi pasca-pelatihan menjadi hal yang sangat diperhatikan untuk memastikan keberlanjutan program ini. “Kami akan melakukan pemantauan dan pendampingan untuk memastikan bahwa peserta dapat mengimplementasikan hasil pelatihan dengan optimal,” tambah Heri.
Dalam pelatihan ini Disperinaker Trenggalek bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (PAMA) Trenggalek, yang turut serta sebagai narasumber selama tiga hari kegiatan.
Dengan terlaksananya pelatihan ini, diharapkan ekosistem bisnis di Trenggalek menjadi lebih dinamis, inovatif, dan mampu mencetak UMKM Champion yang siap bersaing di era digital.
Mas Ipin Ajak Pemuda Trenggalek Menguasai Bisnis Digital
Pada acara penutupan pelatihan, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin), memberikan motivasi kepada para peserta. Ia menyampaikan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong pengembangan kewirausahaan yang inovatif dan relevan dengan perkembangan zaman.
“Pelatihan ini adalah bagian dari program kami untuk mencetak 5.000 pengusaha baru setiap tahunnya. Fokusnya kini lebih pada pemanfaatan platform digital,” ujar Mas Ipin. Ia menekankan bahwa pengusaha masa kini perlu memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar tanpa harus mengandalkan metode konvensional.
Mas Ipin juga menjelaskan bahwa model bisnis saat ini memungkinkan pelaku usaha menghasilkan keuntungan tanpa harus memproduksi barang sendiri. “Bisnis sekarang tidak perlu lagi melakukan kulakan atau memproduksi barang sendiri. Dengan menjadi affiliate, kita sudah bisa menghasilkan keuntungan,” tambahnya