KBRT - Bulan Ramadhan biasa menjadi momen membahagiakan bagi kebanyakan orang. Namun, bagi tukang ojek pangkalan di utara Terminal Trenggalek, justru membawa kekhawatiran, tetapi disisi lain pelanggan ojek pangkalan sepi.
Dasim (63), salah satu tukang ojek yang biasa mangkal di utara Terminal, dan merupakan warga Desa Sukosari, Kecamatan Trenggalek, merasakan berkurangnya pelanggan di bulan Ramadhan
“Di Bulan Ramadhan pelanggan bagi kami tukang ojek pangkalan tidak mengalami peningkatan, malah saya merasa semakin sepi,” keluh Dasim.
Dasim mengaku baru dapat satu orang pelanggan di siang, Rabu, (04/03/2025). Dia menjelaskan bahwa kebanyakan pelanggan ojek mereka penumpang bus yang sampai tujuan di Terminal.
“Tidak jarang saya tak mendapat satupun pelanggan selama dua atau tiga hari, berbeda dengan musim mudik, pelanggan dapat bertambah di musim tersebut,” jelasnya.
Dasim menyadari persaingan tukang ojek semakin ketat, terlebih makin maraknya ojek online yang cukup digemari oleh masyarakat.
“Saya cukup bingung, karena sekarang banyak penumpang bus yang pilih memesan ojek online saat turun di Terminal, padahal saya dan teman-teman tidak menaikkan harga walau di momen apapun,” katanya.
Dasim bercerita ia telah melakukan pekerjaan ini sejak tahun 1992, pangkalan yang ia dan teman-teman seprofesinya gunakan sebagai tempat menunggu penumpang juga merupakan hasil pembangunan swadaya tukang ojek pangkalan.
“Saya dan teman - teman adalah sekumpulan orang yang bingung kerja, kalau ngojek bingung tak ada pelanggan, kalau tidak ngojek tambah tak ada pendapatan,” celotehnya.
Dasim berharap agar diberikan bantuan oleh pemerintah, namun ia menyadari yang dibutuhkannya adalah pekerjaan yang layak.
“Saya berharap pemerintah memberikan bantuan, tetapi saya juga malu terus bergantung padanya, jika ada pekerjaan lain, dari dulu saya dan teman-teman tak akan ngojek,” ujarnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz