KBRT – Musim ikan yang tengah berlangsung di wilayah pesisir Trenggalek berdampak pada meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), khususnya solar, di kalangan nelayan trenggalek. Di Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, pasokan solar di SPBU menjadi terbatas sehingga memaksa nelayan mencari alternatif lain.
Untuk mengatasi hal itu, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) telah menjalin kerja sama dengan sejumlah SPBU di luar Kecamatan Watulimo.
“Yang jadi masalah saat ini hanya BBM untuk kapal jenis slerek saja, tiga jenis kapal lainnya sudah tercukupi. Kalau ada kendala sekarang tidak dapat, besok bisa dapat. Kalau slerek ini kita sudah koordinasi dengan SPBU yang ada di Trenggalek, SPBU mana yang ada kuota solar untuk nelayan,” ujar Syamsu Rijal, Kepala UPT TPI Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek.
Menurut Rijal, saat ini nelayan pengguna kapal jenis porsen atau slerek bisa memperoleh solar di tiga SPBU alternatif, yaitu SPBU Terminal Trenggalek, SPBU Jarakan, dan SPBU Gandusari. Nelayan akan diberi informasi saat kuota tersedia, dan surat rekomendasi pun bisa disesuaikan.
“Ini sudah ada 3 SPBU yang mau: SPBU Terminal, SPBU Jarakan, dan SPBU Gandusari. Nanti begitu ada kuota yang bisa disalurkan untuk nelayan, nelayan kita kabari. Ini di sana ada solar, monggo rekom solarnya bisa diubah ke SPBU tersebut,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rijal mengatakan bahwa pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Trenggalek guna mengantisipasi reaksi masyarakat atas pengambilan solar dalam jumlah besar.
“Saya juga sudah koordinasi dengan Kapolres. Ngambilnya kan banyak-banyak, kadang jadi sorotan masyarakat, takutnya banyak masyarakat protes karena nelayan ngambilnya pakai drum,” jelasnya.
Adapun kuota yang disiapkan dari ketiga SPBU itu meliputi 15 kapal di SPBU Terminal, 10 kapal di SPBU Jarakan, dan SPBU Gandusari hanya menunggu sisa solar yang tersedia.
Di sisi lain, Dinas Kelautan juga terus berupaya menambah pasokan solar dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Prigi.
“Kita juga koordinasi dengan SPBN untuk dapat 16 ribu liter per hari. Kalau itu sudah, nelayan sudah bisa menerima,” kata dia.
Kabar Trenggalek - Politik
Editor:Zamz