Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Nelayan Pantai Prigi Keluhkan Batasan Pembelian Solar dan Ribetnya Persyaratan

  • 04 May 2025 10:00 WIB
  • Google News

    KBRT — Para nelayan di pesisir Pantai Prigi, Trenggalek, mengeluhkan pembatasan jatah pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan rumitnya persyaratan untuk mendapatkannya. Saat ini, setiap nelayan hanya diperbolehkan membeli 30 liter solar per hari.

    “Saat ini nelayan itu keluhkan BBM terjatah, Mas. Seperti saya kapal pancing itu jatahnya hanya 30 liter sehari,” ujar Muhtarom, nelayan kapal pancing di Pantai Prigi.

    Menurut Muhtarom, jumlah 30 liter sangat minim untuk kebutuhan melaut. Ia menjelaskan bahwa saat ini ia harus melaut hingga 20 mil dari pesisir Pantai Prigi akibat minimnya ikan, yang tentu membutuhkan konsumsi solar lebih besar.

    “Saat ini saya cari ikan itu paling tidak jaraknya 20 mil dari sini. Apalagi kalau rute itu terlewat jadi BBM kurang, seakan nyawa kami sebagai nelayan itu dibatasi,” ujarnya.

    Selain itu, persyaratan administrasi untuk mendapatkan solar subsidi juga dinilai memberatkan. Tak hanya membuat barcode, nelayan juga harus melengkapi berbagai surat dari syahbandar.

    “Cari BBM itu sekarang juga ribet persyaratannya, Mas. Sekarang sudah buat barcode, tapi kemudian masih disuruh cari surat lagi di syahbandar,” terangnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Keluhan serupa disampaikan Suparno, nelayan yang sudah melaut sejak 1972. Karena rumitnya persyaratan, ia memilih membeli solar dari pengecer meski dengan harga lebih mahal.

    “Solar itu sulit Mas persyaratannya, maka dari itu saya sudah sejak lama lebih pilih beli di pengecer,” ujarnya.

    Suparno biasa membeli solar dari pengecer seharga Rp115 ribu untuk 15 liter. Ia membawa sekitar 30 liter tergantung rutenya.

    “Saya biasa itu bawa solar sekitar 30 literan Mas, tergantung dengan rutenya. Kalau harga jelas selisih, saya biasa beli itu Rp115 ribu untuk 15 liter solar,” ujarnya.

    Para nelayan berharap pemerintah segera memberikan solusi agar mereka tidak kesulitan mendapatkan solar untuk kebutuhan melaut.

    “Kalau dibatasi itu tentu kita sebagai nelayan kesulitan Mas. Harapan kami itu paling tidak kapal pancing itu ya jatahnya dinaikkan 60 liter per hari, karena ya rute kita saat ini tidak tentu Mas,” tandas Muhtarom.

    Kabar Trenggalek - Mata Rakyat

    Editor:Zamz