Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Molor! Program Makan Bergizi Gratis di Bendungan Tersendat di Tingkat SD

Program makan bergizi gratis di Bendungan, Trenggalek, molor karena sejumlah SD belum sepakat menandatangani MoU kerja sama.

  • 03 Oct 2025 12:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • MBG Bendungan molor, sebagian SD belum teken MoU.
    • Perdebatan soal penggantian wadah makanan.
    • Dapur siap layani hingga 4.000 anak.

    KBRT – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, mengalami keterlambatan. Penyebabnya, sejumlah Sekolah Dasar (SD) masih enggan menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama, meski sekolah jenjang PAUD, TK, SMP, hingga SMA sudah menyatakan komitmennya.

    Kondisi itu berdampak pada molornya jadwal pelaksanaan program MBG, lantaran penerima manfaat belum bisa dipenuhi secara menyeluruh.

    Agung Susilo, Owner Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumurup di bawah Yayasan Lumbung Boga Sakti, mengungkapkan bahwa hambatan utama datang dari beberapa SD yang belum menyetujui MoU.

    “Sedangkan untuk jenjang TK, PAUD, SMP dan SMA semuanya sudah berkomitmen. Dari posyandu juga sudah, jadi tinggal beberapa SD saja yang kepala sekolahnya enggan menandatangani komitmen tersebut,” kata Agung.

    Menurut Agung, keberatan pihak SD tersebut terkait satu klausul dalam MoU yang masih diperdebatkan, yaitu mekanisme penggantian wadah makanan (ompreng) yang rusak atau hilang.

    “Sudah dijelaskan bahwa kalau ada ompreng yang rusak atau hilang bisa dimusyawarahkan secara mufakat, bukan harus saklek mengganti dengan uang,” jelasnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Agung menegaskan, sejak awal pihaknya sudah melibatkan stakeholder di Kecamatan Bendungan, termasuk Muspika dan Kodim, untuk membangun kemitraan program MBG.

    “Peletakan batu pertama pun dari pihak Muspika juga ada, artinya kami selalu berkoordinasi,” imbuhnya.

    Ia menyebut dapur MBG di Desa Sumurup sudah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) nasional dengan bangunan seluas 20 meter persegi. Virtual account untuk operasional pun telah aktif.

    Seharusnya program mulai berjalan pada 29 September 2025, namun tertunda akibat kendala administrasi di tingkat SD. Agung menargetkan pelaksanaan bisa dimulai pada minggu kedua Oktober ini.

    Untuk tahap awal, dapur MBG Desa Sumurup akan melayani maksimal 1.000 penerima manfaat, dengan target optimal mencapai 3.000–4.000 anak sesuai petunjuk teknis (juknis).

    “Sementara kami melayani sekolah yang sudah berkomitmen. Ini bentuk dukungan kami terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” tandas Agung.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Peristiwa

    Editor:Lek Zuhri