KBRT - Salah satu parenting yang saat ini banyak diterapkan oleh orangtua adalah mindful parenting. Pola asuh model ini adalah tipe pola asuh dimana orang tua memiliki kesadaran untuk memperhatikan anak secara lebih dalam.
Pola asuh ini terbilang tidak mudah diterapkan lantaran perkembangan digital yang mulai menggeser banyak waktu untuk memperhatikan gadget daripada bermain dengan anak. Selain dari dalam diri kita, pola asuh juga bisa yang didapatkan dari belajar internet atau turun temurun melalui pola asuh orang tua.
Pengetahuan inilah yang menjadi salah satu faktor penentu bagaimana orangtua baru menerapkan pola asuh terhadap anak. Berikut ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh termasuk faktor yang mempengaruhi keberhasilan kita untuk menerapkan mindful parenting bersama anak dilansir dari buku Prinsip Mindfull Parenting, Mengasuh Dengan Penuh Kesadaran karya Devi Sumayya Sara.
Daftar Isi [Show]
Pola Asuh yang Diterima Orangtua
Parenting yang turun temurun, apa yang saat ini kita ajarkan pada anak bukan lain dan tak bukan salah satunya adalah adaptasi pola asuh yang dulu diterima dari orang tua. Mungkin tanpa sadar kita melakukannya, tapi ketahuilah hal ini sangat berdampak.
Karena otak kita sudah merekam kejadian masa kecil dan itu berefek pada perilaku pengasuhan pada anak kita kali ini. Ketika orang tua kita dahulu mengajarkan banyak hal baik dalam kehidupan, ambil semua yang baik-baik. Namun seiring perkembangan zaman, sesuaikan juga pola asuh kita dengan kebutuhan anak.
Kita wajib meregulasi pola asuh kita dengan anak dan belajar untuk mengubahnya pelan-pelan, mengubah hal yang sekiranya sudah bukan zamannya, atau sudah tidak lagi cocok dengan kebutuhan anak sekarang.
Terlebih jika merasa pola asuh orang tua kita dahulu menorehkan luka, sudah saatnya memutuskan rantai luka pengasuhan itu. Dan itu dimulai dari diri kita yang menyediakan pola pengasuhan terbaik untuk anak
Lingkungan
Faktor kedua yang sangat berpengaruh pada pola asuh kita dan keberhasilan kita menerapkan mindful parenting adalah lingkungan kita. Aku gak mempermasalahkan mereka yang masih tinggal bersama orang tua atau mertua, tapi aku di sini berpendapat bahwa jika mau berhasil menerapkan mindful parenting ini pastikan kita memiliki kendali penuh dan bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada anak.
Kita orangtuanya, maka suami-istri harus bersepakat pola asuh apa yang mau diterapkan untuk tumbuh kembang anak. Jangan sampai orang lain justru merusak apa yang sudah kita bangun matang-matang. Gak apa-apa kok kalau masih tinggal bersama, asalkan kita punya ketegasan untuk membentuk pribadi anak yang bagaimana dan juga bertanggung jawab penuh atas pola asuh yang kita bentuk.
Kepribadian
Ini salah satu faktor yang gak bisa kita pungkiri. Karena hadirnya dari dalam diri kita. Diri kita sendiri atau kepribadian yang kita miliki sangat berpengaruh terdahap keberhasilan membentuk pola asuh mindful parenting ini. Jika kita memiliki kepribadian yang lebih lembut, empati yang tinggi, mungkin rasanya akan jauh lebih mudah menerapkannya. Tapi bagi orang tua yang memiliki watak keras, tegas, mungkin akan jauh lebih sulit.
Tegas itu perlu jika memang anak sudah melenceng jauh, tapi tetap dengarkan dan beri pengertian yaa. Dan juga perlahan tapi pasti, terus terapkan prinsip-prinsip mindful parenting bertahap demi bertahap. Sebagai ibu, bahkan sebagai manusia sekalipun, kita dituntut untuk terus belajar.
Agama atau Keyakinan
Karena kita hidup di Indonesia, dimana agama merupakan salah satu kewajiban yang perlu dianut. Maka tak jarang agama dan keyakinan menjadi salah satu hal yang membentuk kepribadian kita. Karena membentuk kepribadian kita, bukan tak mungkin juga agama dan juga keyakinan menjadi penentu dalam keberhasilan pola asuh kita.
Pendidikan Orang tua
Bukan seberapa tinggi pendidikan orang tua, namun sejauh mana orang tua mampu menggali atau mencari tahu bagaimana pola pengasuhan yang tepat untuk anaknya. Terus berkembang dan bertumbuh menjadi orang tua yang terus mau belajar untuk menjadi yang baik.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz