KBRT - Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan daging ayam mengalami lonjakan drastis. Meskipun permintaan tinggi, harga daging ayam saat ini masih stabil. Huda Khoirul Mukminin, penjual daging ayam asal Watulimo, mengungkapkan bahwa dagangannya laris manis, bahkan dalam sehari ia bisa menjual dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa maupun awal Ramadan.
"Wah, saat ini ramai sekali penjualan, Alhamdulillah. Omzet saya bisa naik hingga 100% dalam sehari. Menjelang hari raya seperti ini, saya bisa menghabiskan empat kuintal daging ayam," ujar Huda Khoirul Mukminin, pedagang daging ayam keliling di Watulimo.
Pada awal Ramadan, Huda biasanya menjual sekitar 1,5 hingga 2 kuintal daging ayam per hari. Namun, menjelang Lebaran, jumlah tersebut meningkat hingga empat kuintal per hari. Menurutnya, harga daging ayam saat ini masih cenderung stabil di kisaran Rp33 ribu per kilogram.
"Kalau soal harga, masih stabil sih, tidak jauh berbeda dengan awal puasa kemarin. Biasanya, harga akan naik saat mendekati Lebaran," ujarnya.
Huda menambahkan bahwa permintaan daging ayam mulai meningkat sejak 10 hari sebelum Ramadan. Banyak pelanggan yang melakukan pemesanan terlebih dahulu untuk memastikan ketersediaan stok.
"Saya melayani sistem pre-order, di mana warga bisa memesan beberapa hari sebelumnya. Biasanya, daging ayam digunakan untuk berbagai acara, seperti buka bersama atau persiapan menjelang hari raya," paparnya.
Saat Lebaran, konsumsi daging ayam di Indonesia meningkat signifikan. Tradisi kuliner khas Lebaran banyak menggunakan daging ayam sebagai bahan utama, seperti opor ayam, ayam goreng, dan berbagai hidangan khas daerah. Selain itu, daging ayam menjadi pilihan utama karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan daging sapi, sehingga mudah dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Permintaan yang tinggi ini sering kali menyebabkan lonjakan harga di pasaran, terutama jika pasokan terbatas. Meski demikian, masyarakat tetap antusias membeli daging ayam untuk menyajikan hidangan istimewa bagi keluarga dan tamu yang datang bersilaturahmi, menjadikannya salah satu komoditas pangan yang paling dicari selama perayaan Lebaran.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Lek Zur