Menteri Kesehatan Sebut Kecerdasan Anak 20% Lebih Rendah akibat Stunting
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan IQ atau kecerdasan anak 20% lebih rendah akibat stunting. Budi berpesan kepada para pimpinan daerah untuk mencegah stunting.Menurut Budi, tindakan utama yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting yaitu dengan intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dan intervensi spesifik pada anak di usia 6 bulan sampai 24 bulan.“Saya pesannya cuman dua, yaitu intervensi spesifik pada ibu sejak remaja dengan memberikan tablet tambah darah dan pada anak usia 6 sampai 24 bulan dengan memberikan protein hewani pada MPASI,” ujar Budi.Budi menjelaskan, stunting merupakan kurang gizi yang mengakibatkan rendahnya IQ anak sebesar 20% di bawah rata-rata. Dengan demikian, apabila SDM di suatu daerah memiliki IQ rendah, maka pendapatan daerah akan rendah juga.Masalahnya, lanjut Budi, jika seseorang dengan intelektual rendah, maka dia tidak bisa bekerja dengan profesi maupun penghasilan yang lebih tinggi.“Jadi kalau kita mau maju, pendapatannya tinggi, jangan sampai stunting. Karena kalau stunting itu intelektualnya 20% lebih rendah,” ucap Budi.Budi mengingatkan, untuk mencegah stunting, yang paling penting adalah mesti intervensi spesifik, jangan sampai ibu di usia remaja mengalami anemia. Intervensinya dengan memberikan tablet tambah darah dan memastikan tablet tersebut diminum.Selain itu, kata Budi, upaya lain yang juga penting adalah memberikan protein hewani melalui MPASI sejak anak usia 6 sampai 24 bulan.“Makanan tambahan ini saya sampaikan bukan biskuit tapi makan yang mengandung protein hewani bisa ikan, bisa ayam, bisa daging sapi, yang paling gampang adalah telur,” terang Budi.“Caranya adalah jika berat badan anak tidak naik maka harus langsung kirim ke Puskesmas untuk diintervensi dan diberi makanan tambahan selama 14 hari,” tandasnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow