KBRT - Panas terik matahari di waktu siang tidak membuat para pengendara singgah untuk membeli dagangan Nadiroh (35), penjual jus buah dan berbagai minuman dingin, 150 meter ke arah barat lampu lalu lintas Bendorejo. Dalam kiosnya di selatan jalan raya, Nadiroh mengeluh sepinya pembeli di momen jelang Ramadan ini.
“Saya belum menjual satupun jus buah di hari yang panas ini. Biasanya saya dapat menjual lima sampai sepuluh cup jus buah dalam sehari jika cuaca mendukung,” ungkapnya.
Nadiroh bercerita kiosnya belum genap berusia tiga bulan, ia merasa tempat yang kiosnya gunakan memang kurang mencolok, tetapi ia memang sengaja berjualan disana supaya mempermudah pasien klinik Tinspardi yang mencari minuman sehat seperti jus jambu merah untuk meningkatkan kadar hemoglobin darah.
“Buah yang biasa saya bawa ada jambu merah, alpukat, jeruk, dan nanas. Harga untuk semua varian jus buah 5.000 rupiah per cup, sedangkan minuman dingin mulai dari harga 4.000 sampai 5.000 rupiah,” bebernya.
Wanita yang tinggal di Desa Kedunglurah RT 01, RW 01, ini tak jarang pulang dengan tangan kosong ketika cuaca sedang hujan, karena saat cuaca hujan pembeli cenderung memilih minuman yang hangat daripada minuman dingin.
“Saya biasa buka kios dari jam 10.00 sampai jam 17.00 WIB, kalau sudah masuk bulan puasa saya akan buka dari jam 14.00 WIB sampai sehabis maghrib,” ujarnya
Ia khawatir jika di bulan puasa kiosnya semakin sepi, karena persaingan di bulan Ramadhan yang semakin tegang, disebabkan adanya kios - kios takjil dan minuman dingin yang baru.
“Mungkin saya akan berganti lokasi jika dagangan saya tetap sepi di bulan Ramadhan, karena saya juga tak bisa mengembangkan jualan ini agar lebih menarik,” pungkasnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz